Buku Wanita Muda Di Sebuah Hotel Mewah - Karya Hamsad Rangkuti
s
Book 5

Wanita Muda Di Sebuah Hotel Mewah

Reviews (0 / 5)

by Hamsad Rangkuti

About this edition
Tentang Penulis Lahir di Medan, 7 Mei 1943, dengan nama asli Hasyim Rangkuti. Hamsad termasuk salah satu sastrawan penandatangan Manifes Kebudayaan tahun 1964, pernyataan para sastrawan yang menolak politik sebagai panglima. Bergabung dengan majalah sastra Horison tahun 1969 dan menjadi pemimpin redaksi pada tahun 1984. Karya-karyanya mayoritas berupa cerpen, dihimpun dalam kumpulan cerpen antara lain: Lukisan Perkawinan (1982), Sampah Bulan Desember (2000), dan Bibir dalam Pispot (2003), dan Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu? (2016). Ada juga novelnya berjudul "Ketika Lampu Berwarna Merah" (1981). Pernah meraih beberapa penghargaan antara lain: Penghargaan Khusus Kompas atas kesetiaan dalam penulisan cerpen (2001), Khatulistiwa Literary Award untuk Bibir dalam Pispot (2003), dan Sea Write Award (2008). Hamsad Rangkuti meninggal dunia pada hari Ahad, 26 Agustus 2018 karena sakit. Sinopsis Di antara cerpen terbaik Hamsad Rangkuti yang terkenal mengusung karakter satire, ironi, dan muram adalah Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah. Cerpen ini berkisah tentang seorang wanita muda perawan yang datang ke sebuah hotel mewah untuk menjual diri. Ia berkata kepada pegawai hotel bahwa ia ingin menjual dirinya kepada siapapun yang memberikan penawaran tertinggi. Setiap pegawai hotel itu usai menemui tamu hotel, yang tentu mengajukan sebuah penawaran, ia kembali kepada wanita muda itu dengan mengatakan harga separuhnya. Kalau tamu bilang lima ratus ribu, ia mengatakan dua ratus lima puluh ribu, sembari tak alpa menyelipkan pinta, "Jangan lupa tip untuk saya." Demikian seterusnya. Wanita muda itu baru pulang dari hotel keesokan paginya dalam keadaan tak lagi perawan. Ia menggendong ibunya ke sebuah taksi, menuju sebuah rumah sakit. Uang hasil jual diri itu akan dipergunakan untuk mengobati ibunya. Kepada ibunya ia berkata jujur perihal dari mana uang itu didapatnya. "Siapa yang tidak menjual dirinya saat ini, Ibu. Semua orang telah menjual dirinya. Karena semua orang mau menjadi pembeli."
Details
  • Jumlah Halaman

    0

    Penerbit

    Senja

  • Tanggal Terbit

    25 May, 2016

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

Similar Books