Buku Stop Nyinyir, Let`S Zikir - Karya Ratna Dhahita
s
Book 5

Stop Nyinyir, Let`S Zikir

Reviews (0 / 5)

by Ratna Dhahita

About this edition
Di tengah arus keterbukaan informasi dan berekspresi yang begitu deras, kita seringkali tidak bisa membedakan antara sebuah kritikan atau justru sebuah nyinyiran belaka. Namun, realita mengatakan bahwa nyinyir yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat sudah marak terjadi. Meskipun beberapa aktivis media sosial yang gemar nyinyir sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan yang berwenang, tetap saja nyinyir masih bisa kita jumpai di mana-mana. Tentu saja fenomena yang demikian itu tidak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa menjadi sebuah batu sandungan bagi kesehatan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Orang yang shalih, lurus dan tulus, tidak anti-kritik. Justru mereka senantiasa meminta petunjuk dan pendapat dari orang-orang yang benar-benar memiliki kapasitas yang mumpuni dan yang memiliki integritas tinggi. Orang-orang yang benar-benar memiliki ilmu tinggi dan memegang teguh prinsip mengkritik sangat dinantikan kehadiran dan peranannya. Sebab, dengan cara ini, mereka dapat mengetahui kesalahan dan kekurangannya sehingga bisa dengan cepat kembali kepada kebenaran. Sungguh nyinyir tidak akan mendatangkan manfaat yang besar. Dalam hadis Bukhari N0. 49 dan Shahih Musli No. 116 terdapat sebuah hadis: "Mencaci maki orang Muslim adalah fasiq dan memeranginya adalah kafir." Oleh karena itu, mari sudahi aktivitas yang dilarang dalam Islam itu. Mari gunakan dan penuhi aktivitas kita sehari-hari dengan dzikir seperti judul dari buku "Stop Nyinyir, Let's Dzikir!" Karya Ratna Dhahita. Allah berfirman bahwasannya diantara keutamaan dzikir adalah menjadikan hati tenang (QS. Ar-Ra'du: 28). Begitu pun dalam hadis. Dari Abu Hurairah ra, nabi bersabda: "Tidakkah kalian mau jika aku memberitahukan kepada kalian tentang amal perbuatan yang paling baik dan paling suci di sisi Tuhan kalian serta derajat kalian yang paling tinggi, juga lebih baik lagi bagi kalian dari pada menginfakkan emas dan perak, "¦ Maka para sahabat berkata: Kami mau, wahai Rasulullah. Nabi menjawab: "Berdzikir kepada Allah SWT." (HR. Tirmidzi: 5/549 no. 3377) Dengan demikian, nyinyir bukanlah termasuk seni mengkritik dalam Islam. Bahkan, aktivitas nyinyir dilarang dalam Islam dan ancamannya masuk neraka. Lebih baik dzikir kepada Allah daripada terus terusan nyinyir di media sosial. Sinopsis: "Kapan lulus? Kapan dapat kerja? Kapan nikah? Kapan punya momongan?" "Temanmu sudah bisa gini, kok kamu masih gitu aja?" "Alah, gitu aja aku juga bisa." "Lulusan S1 kok cuma jadi ibu rumah tangga. Sayang ijazahnya kan?" Di zaman serba digital seperti saat ini, mudah kita temui bentuk nyinyiran dari pengguna media sosial. Pun, dengan orang-orang di sekitar kita yang sering mengomentari apa saja yang mereka lihat. Tak jarang pertanyaan-pertanyaan yang menjengkelkan pun terlontar dan menyakiti hati. Lantas apa yang akan kamu lakukan jika mendapat nyinyiran seperti itu? Atau jangan-jangan kamu yang sering berlaku demikian terhadap teman dan sekelilingmu? Stop Nyinyir, Let's Zikir tidak hanya berisi contoh nyinyiran dan komentar orang mengenai keadaan kita, tetapi juga berisi tip dan tanggapan yang seharusnya kita berikan atas komentar mereka. Menyakitkan memang. Menjengkelkan iya. Namun, bukan berarti kita harus pasrah gitu aja kan? Kita mungkin pernah disakiti, tapi barangkali kita lebih banyak menyakiti.
Details
  • Jumlah Halaman

    170

    Penerbit

    Elex Media Komputindo

  • Tanggal Terbit

    15 Sep, 2019

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    SCOOPG184922

Similar Books