Buku Si Majenun dan Sayid Hamid - Karya Goenawan Mohamad
s
Book 5

Si Majenun dan Sayid Hamid

Reviews (0 / 5)

by Goenawan Mohamad

About this edition
Buku ini sebuah perkenalan dengan Don Quixote. Karya Miguel de Cervantes yang berumur lebih dari 400 tahun itu akan terbit dalam versi Indonesia, setelah lebih dari 140 bahasa menerjemahkannya. Kata seorang tokoh dalam Don Quixote, Sanson Charasco: "Tak akan ada bangsa atau bahasa yang tak mengalih-bahasakannya." Ditulis di tahun 1615, dalam Buku Ke-II Don Quixote, yang terbit 10 tahun setelah Buku ke-I, kata-kata melambung itu tentu saja tak bersungguh-sungguh, seperti banyak hiperbol lain yang dipasang Cervantes. Tapi mungkin terjemahan Inggris di tahun 1612 dan Prancis di tahun 1613 mendorong perjalanan novel ini ke mana-mana. Kini, empat abad kemudian, Indonesia terdapat dalam daftar capaiannya. Ada yang mencatat bahwa ini salah satu novel terlaris dalam sejarah: sejak Buku ke-I terbit, 1605, Don Quixote sudah terjual 500 juta eksemplar. Ia memang bukan sejenis karya Shakespeare, pengarang yang hidup satu masa, yang menulis lakon dan puisi. Don Quixote, yang lazim disebut "penggeli hati", bisa diterbitkan dalam edisi ringkas, khususnya untuk anak-anak. Sewaktu saya masih di sekolah dasar, di tahun 1950-an, saya membaca edisi ringkasan yang diterbitkan Balai Pustaka. Kita tahu alur ceritanya sederhana: seorang lelaki dari sebuah dusun Spanyol di abad ke-17 tergila-gila kepada buku-buku cerita fantasi tentang ksatria kelana zaman dahulu. Ia menghabiskan uang dan waktunya untuk membaca dongeng yang seru itu, hingga jadi majenun: ia merasa jadi ksatria berkuda seperti dalam buku caballeros itu. Buku ini mencoba menangkap kembali, menyeleksi, dan mengkritisi, pembicaraan yang beragam itu. Ternyata tak semua yang membahas Don Quixote-termasuk Foucault dan Nabokov cukup tajam menelisik sudut-sudut novel ini, meskipun mereka datang dengan kesimpulan yang cemerlang. Sinopsis Buku Sebuah buku tentang perkenalan & percakapan tentang karya besar Cervantes, Don Quixote. "Inilah cerita paling sedih dari semua cerita"”dan lebih menyedihkan karena ia membuat kita tertawa." Begitulah penyair Inggris Lord Byron menulis tentang Don Quixote, karya Miguel Cervantes yang berumur lebih dari 400 tahun. Ada yang mencatat bahwa karya ini salah satu novel terlaris dalam sejarah: sampai dengan hari ini, sejak Don Quixote Buku ke-I terbit, di tahun 1605"”sebelum di Indonesia VOC mendirikan Batavia"” buku itu sudah terjual 500 juta eksemplar. Setelah lebih dari 140 bahasa menerjemahkannya, bahasa Indonesia segera menyusul. Buku ini, Si Majenun dan Sayid Hamid, adalah sebuah perkenalan dan percakapan tentang karya besar Cervantes itu. Memang menakjubkan, buku fiksi yang kocak ini membangkitkan respons dari pengarang-pengarang ternama"”dan serius"”di pelbagai penjuru. Daftar Isi Pengantar Dalam Siluet Alonso Sancho/Sahaya Sancho/Gubernur Amadis Tertawa Pastur Dusun Mimesis Metamorfosis Dari Gua Montesinos Sejarah Di Teater Boneka Sang Sayid Dulcinea Iman Islam Zoraida Cervantes Bibliografi Indkes
Details
  • Jumlah Halaman

    0

    Penerbit

    Gramedia Pustaka Utama

  • Tanggal Terbit

    11 Mar, 2018

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

Similar Books