Buku Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti SMP Kelas 7 - Karya Dr Janneman R Usmany, M Pd K
s
Book 5

Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti SMP Kelas 7

Reviews (0 / 5)

by Dr. Janneman R. Usmany, M.Pd.K

About this edition
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk dari segi suku maupun agama, suatu kekayaan yang perlu disyukuri. Namun kemajemukan agama khususnya sangat rawan konflik sosial karena masing-masing melihat yang lain yang berbeda sebagai lawan dan bukan sebagai kawan yang harus dihargai dan bisa kerja sama. Selain itu sering terjadi menjadi pemeluk agama yang taat (bertakwa) sering diartikan menjadi radikal dan ekstrim, menganggap orang yang lain yang berbeda sebagai musuh yang perlu ditaklukkan dan karena itu agama sering menampilkan wajah yang suram. Dalam kaitan itu maka pemerintah mencanangkan kebijakan "moderasi beragama." Moderasi beragama diartikan sebagai "cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Selanjutnya dikatakan bahwa "moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif). Keseimbangan atau jalan tengah dalam praktik beragama ini niscaya akan menghindarkan kita dari sikap ekstrem berlebihan, fanatik dan sikap revolusioner dalam beragama."10 Strategi Pencapaian CP melalui Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan menerapkan ragam pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan berbasis nilai dan pengembangan karakter, pendekatan saintifik, pendekatan siswa aktif dan pendekatan portofolio serta mempertimbangkan paradigma pembelajaran abad 21 yaitu: a) pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber belajar dan observasi, bukan hanya diberi tahu; b) pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik mampu memetakan dan merumuskan masalah serta menyelesaikan masalah; c) pembelajaran yang diarahkan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan literasi keberagamaan (religious literation); kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik (High Order Thinking Skills/ HOTS) ketika telah mencapai tingkatan operasi formal (menurut Piaget), bukan hanya berpikir mekanis; d) pembelajaran yang menekankan pentingnya kerjasama/kolaborasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah; dan e) pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kesadaran global (global awareness) peserta didik sebagai bagian dari kesadaran nasional. Pada akhir setiap akhir program pembelajaran di setiap satuan pendidikan, peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan praktik keagamaan (religious skills).
Details

Similar Books