Buku Patiwangi - Karya Ida Ayu Oka Rusmini, Oka Rusmini
s
Book 5

Patiwangi

Reviews (0 / 5)

by Ida Ayu Oka Rusmini ,   Oka Rusmini

About this edition
Oka Rusmini lahir di Jakarta, 11 Juli 1967. Berdomisili di Denpasar, Bali. Ia merupakan penulis dari buku Patiwangi. Oka sangat aktif dalam menulis, ia pernah menulis puisi, novel, dan cerita pendek. Karya-karyanya yang diterbitkan antara lain Monolog Pohon (1997), Tarian Bumi (2000), Sagra (2001), Kenanga (2003), Patiwangi (2003), Warna Kita (2007), Pandora (2008), Tempurung (2010), Akar Pule (2012), Saiban (2014). Pada tahun 2002, ia menerima Penghargaan Puisi Terbaik dari Jurnal Puisi. Pada tahun 2003, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Republik Indonesia, memberinya Penghargaan Apresiasi Sastra Karya Sastra untuk novelnya Tarian Bumi. Selain itu, novelnya yang berjudul Tarian Bumi telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing: Erdentanz (edisi Jerman, 2007), Jordens Dans (edisi Svenska, 2009), Earth Dance (edisi Inggris, 2011), dan La danza della terra (edisi Italia, 2015). Pada tahun 2012, ia menerima Penghargaan Apresiasi Sastra dari Badan Pengembangan dan Pembudidayaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, dan Penghargaan Penulisan Asia Tenggara, Bangkok, Thailand, untuk novelnya Tempurung. Di tahun 2014, ia kembali mendapatkan penghargaan sastra nasional, "Kusala Sastra Khatulistiwa 2013-2014" untuk Buku puisinya yang berjudul Saiban. Selain meraih penghargaan, dia sering diundang ke acara nasional dan internasional, seperti Festival Sastra Winternachten di Den Haag, Amsterdam, Belanda (2003), Festival Penulis Singapura (2011), dan Festival OZ, Adelaide, Australia (2013). Ia juga diundang sebagai penulis tamu di Universitas Hamburg Jerman (2003). SINOPSIS Dalam sajak-sajak Oka Rusmini, warna local mencapai perluasan karena dibangun dari akar-akar tradisi yang mencerminkan kedudukan manusia di tengah alam dan budaya tempatan. Dunia esoterik tidak hadir dalam keterasingan, tetapi hadir secara meriah dan tajam karena ia tidak hanya menyajikan segi-segi eksotisme, tetapi justru mengasah kritik sosial yang mencerminkan kepedulian terhadap dunia nyata. "”Korrie Layun Rampan, Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia, 2000. Menulis bagi saya adalah semacam upacara penundaan kematian. Dengan sajak, saya bisa berdialog dengan hidup. Berkompromi dan berpikir tentangnya: menyadari bahwa saya benar-benar manusia. "”Oka Rusmini, "Prolog", 2006 DETAIL Jumlah Halaman : 248 Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia Tanggal Terbit : 10 Jul 2018 ISBN : 9786020501680 Bahasa : Indonesia
Details

Similar Books