Buku Oase Al Quran Petunjuk dan Penyejuk Kehidupan - Karya DR K H AHSIN SAKHO MUHAMMAD
s
Book 5

Oase Al Quran Petunjuk dan Penyejuk Kehidupan

Reviews (0 / 5)

by DR. K.H. AHSIN SAKHO MUHAMMAD

About this edition
Al-Qur'an bagai lautan yang tak bertepi tapi bisa digapai; lautan yang sangat dalam tapi bisa diselami. Al-Qur'an bisa mencerahkan semua kalangan sesuai dengan kapasitas ilmiahnya masing-masing. Al-Qur'an itu Kalamullah yang penuh cahaya. Tangkaplah cahaya itu dengan membacanya, menadaburinya, dan mengamalkan isi kandungannya. Al-Qur'an itu semuanya indah. Untaian dan tutur katanya indah. Nasihatnya indah. Cerita-ceritanya indah. Janji dan peringatannya indah. Hukum-hukumnya indah. Karena Al-Qur'an berasal dari Yang Mahaindah. Jika engkau senang keindahan, carilah dalam Al-Qur'an. Dalam OASE AL-QUR'AN, kita akan menemukan ayat-ayat yang menjelaskan karakter orang beriman yang sungguh menyejukkan hati. Tak tampak kekerasan. Yang ada hanyalah sifat manusia yang cerdas secara mental, sosial, moral, dan spiritual. Saleh penuh etika. Ayat-ayat tersebut boleh dibilang oase muslim dalam Al-Qur'an. Ayat-ayat semacam ini tersebar di beberapa surah. Sempatkan waktu sejenak untuk menyimak setidaknya satu hari satu oase. Nikmati keindahan bahasanya, hayati maknanya, lalu mohonlah kepada Allah agar segala gerak langkah kita dituntun oleh cahaya firman-Nya. Dengan begitu, insya-Allah hidup kita akan lebih indah dan terarah. Awalnya penulis memilih nama Etalase Qur'ani. Maksudnya, tulisan pilihan dan paling bagus untuk dikemukakan, sebagaimana etalase di toko adalah tempat barang-barang paling bagus untuk dilihat para pengunjung. Profesor Atho Muzhar kurang setuju dengan judul itu. Sebab, etalase hanya untuk pajangan, bukan untuk dikonsumsi. Akhirnya ada yang menawarkan kata Oase Qur'ani. Sebab, sesuai dengan judul itu, tulisan yang terhimpun dirasa menyejukkan sebagaimana oase yang menyejukkan para musafir di tengah padang pasir. Karena dimaksudkan untuk semua kalangan, Oase Qur'ani setidaknya punya empat karakteristik: (1) bahasanya sederhana; (2) menukik ke persoalan; (3) judul yang tepat untuk tiap tulisan; dan (4) bukan terjemahan ayat dan bukan pula tafsir, melainkan pemahaman dan renungan penulis. Jadi, buku ini bukan karya ilmiah melainkan sekadar upaya menuangkan apa yang penulis pahami dari ayat-ayat Al-Qur'an. Topiknya beragam tergantung inspirasi dan situasi yang penulis amati. Proses penulisannya pun mulanya iseng-iseng saja, tapi keterusan. Bahkan berlanjut sampai sekarang. Untuk merangkai Oase Qur'ani, penulis memilih tematema sentral dari beberapa ayat, mencari ayat-ayat yang terkait dengan sifat-sifat seorang mukmin dalam AlQur'an, mencari ayat-ayat yang mencerminkan Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin, dan mencari ayatayat yang bercerita tentang fungsi Al-Qur'an dalam kehidupan. Kadang juga berupa refleksi penulis terhadap fenomena sosial yang disorot dengan sudut pandang Qur'ani. Tidak ada waktu dan tempat khusus dalam menulis Oase Qur'ani-di mobil, di bandara, di pinggir laut Bandengan Jepara, di Masjidil Haram Makkah, di Masjid Nabawi Madinah, Mina, di Yordan, Mesir, dll. Tergantung suasana hati dan waktu yang pas. Begitu inspirasi datang dan kondisinya memungkinkan, penulis langsung tuangkan di HP dan langsung di-share ke beberapa teman di grup WA. Isinya singkat dan padat, karena di WA orang tidak ingin membaca terlalu panjang. Jika masih ada lanjutan, penulis memecah menjadi beberapa tahap dengan tulisan (BERSAMBUNG) atau (BERLANJUT). Jadi, semula tidak ada niatan dari penulis untuk mencetak Oase Qur'ani sampai suatu ketika Bapak Quraish Shihab berkomentar, "Apa yang ditulis ASM perlu dicetak agar bisa dibaca juga oleh masyarakat luas. Bukan untuk grup-grup WA saja." Tapi, Pak Quraish mensyaratkan minimal 101 tulisan. Penulis terus menulis sesuai dengan arahan beliau. Namun, setelah melampaui 101 buah, belum juga ada pihak yang mau menerbitkan. Tapi, penulis tetap menuliskan Oase satu demi satu tergantung kesempatan. Banyak yang bersedia menerbitkan Oase Qur'ani tapi tidak berlanjut sampai Syekh Abdur Rosyid al-Baghdadi tandang dan menghubungkan dengan penerbit Qaf. Pihak Qaf menyambut baik dan bersedia menerbitkan. Masalahnya, semua tulisan Oase Qur'ani yang sudah di-share ternyata penulis tidak menyimpannya. Untung sekali ada Ust. Dr. Hawasyi al-Betawi yang telaten menghimpun semua tulisan yang terserak. Tim Qaf pun menyunting 100 "bab" dan menerbitkannya dengan judul Oase Al-Qur'an Penyejuk Kehidupan. Penulis tak menduga, ternyata sambutan pembaca sungguh antusias hingga cetak ulang kesepuluh. Tak terpengaruh oleh hal itu, penulisan Oase terus mengalir sampai Qaf menyunting 100 "bab" berikutnya dan terbitlah buku kedua, lalu 100 "bab" lagi hingga terbit buku ketiga. Buku ini menggabungkan ketiganya hingga genap 300 Oase. Kepada mereka semua, penulis haturkan terima kasih dan semoga menjadi bagian dari upaya berkhidmah kepada Al-Qur'an. Berdasarkan pengalaman dalam menyusun buku ini maupun dalam segala aktivitas kequranan, penulis tegaskan bahwa (a) Al-Qur'an, jika digeluti terus-menerus, akan memunculkan inspirasi baru, ide-ide baru; (b) sosialisasi Al-Qur'an bisa dengan beragam bentuk. Jika pada masa lalu para ulama menyosialisasikannya melalui hadis-hadis tentang Fadha'il Al-Qur'an, maka kini bisa dengan mengambil intisari hadis-hadis tersebut dan disajikan dalam bentuk lain yang menarik bagi generasi zaman sekarang. Akhirnya, penulis berpesan: Jangan berhenti bergaul dengan Al-Qur'an. Teruskan pergaulanmu dengan AlQur'an. Al-Qur'an itu motivator ulung. Inspirator hebat melebihi motivator mana pun di dunia. (ASM).
Details

Similar Books