Buku Memori Kolektif Orang Betawi Dalam Maen Pukulan Beksi Tradis - Karya Gres Grasia Azmin
s
Book 5

Memori Kolektif Orang Betawi Dalam Maen Pukulan Beksi Tradis

Reviews (0 / 5)

by Gres Grasia Azmin

About this edition
Gres Grasia Azmin MEMORI KOLEKTIF Maen pukulan sebagai bela diri tradisional di daerah Jakarta dan sekitarnya memiliki keterkaitan dengan berbagai tradisi lisan Betawi lainnya, seperti palang pintu, lenong, dan cerita rakyat. Dalam sebuah perguruan maen pukulan juga terdapat berbagai tuturan dan kisah mengenai guru dan murid, ritual, kisah jurus, serta cerita seputaran silat. Semua itu hadir dalam keseharian orang Betawi dan tersimpan dalam memori kolektif mereka. Beksi Tradisional H. Hasbullah merupakan satu aliran bela diri khas Betawi yang menyimpan memori kolektif pada guru, murid, dan masyarakat Jakarta. Melalui proses latihan, pewarisan, pengelolaan, dan pertunjukan perguruan ini terlihat adanya rekaman tradisi Betawi yang dianggap penting pada masa kini. Memori kolektif menjadi dasar perguruan untuk berkembang merambah ranah yang lebih modern seperti fim laga, sinetron, bahkan sebagai sarana sosial politik. Buku ini menunjukkan besarnya peran memori kolektif untuk eksistensi dan pewarisan maen pukulan di masa depan. Selain itu, terlihat relevansi memori kolektif dengan pembentukan identitas serta perkembangan tradisi Betawi seiring zaman. Buku ini bermanfaat untuk pemerhati dan peneliti sosial dan budaya, praktisi dan pengelola perguruan silat, serta masyarakat pecinta tradisi. Palang pintu ialah bagian dari upacara tradisional Betawi, Alquran (bace sikke).6 berbentuk kegiatan mengadu kemampuan maen pukul dari dua belah pihak dan menggunakan dialog berbentuk pantun. Lazimnya, palang pintu dipakai untuk upacara pernikahan. Jago dari mempelai lakilaki haruslah mengalahkan jago dari pihak mempelai perempuan. Hal tersebut merupakan simbol pengantin laki-laki kelak sebagai suami akan mampu melindungi istrinya. Palang pintu dilaksanakan sebelum calon pengantin laki-laki diizinkan masuk ke rumah calon mempelai perempuan untuk melaksanakan ijab kabul. Kemampuan tersebut harus dibuktikan sebelum ia melangsungkan akad nikah dan dipertunjukkan di hadapan keluarga dan kerabat kedua belah pihak. Palang pintu selain dipakai pada upacara pernikahan, dipakai juga pada acara sunatan, nujuh bulan, ulang tahun, menerima tamu penting, bahkan juga kini dipakai pada peresmian berbagai perhelatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam palang pintu selain maen pukulan, ialah pantun dan pembacaan ayat Selain berada pada upacara tradisional Betawi, maen pukulan juga dapat ditemukan pada teater tradisional. Pada teater, maen pukulan digunakan pada lenong, ondel-ondel, dan teater topeng. Ondel-ondel' sebagai seni teater tanpa tutur, mensyaratkan pemainnya mampu menguasai setidaknya dasar-dasar silat sehingga pemain
Details
  • Jumlah Halaman

    269

    Penerbit

    Yayasan Pustaka Obor Indonesia

  • Tanggal Terbit

    05 Apr, 2023

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    9786233212090

Similar Books