Buku Lenong Masa Lampau, Masa Kini Dan Masa Depan - Karya Saiful Amri
s
Book 5

Lenong Masa Lampau, Masa Kini Dan Masa Depan

Reviews (0 / 5)

by Saiful Amri

About this edition
Kesenian merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal, demikian antropolog Koentjaraningrat menegaskan. Lainnya adalah bahasa; sistem pengetahuan; sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial; sistem peralatan hidup dan teknologi; sistem mata pencaharian hidup; sistem religi; dan kesenian. Alhasil, dalam kehidupan manusia, ekspresi seni adalah unsur penting yang tak bisa ditinggalkan. Dalam setiap komunitas manusia, katakanlah di unit etnik, selalu ada ekspresi seni sebagai penanda identitas kebudayaannya. Semakin kompleks pelapisan atau kelas sosial beserta pluralitas masyarakatnya, semakin beraneka pula wujud ekspresi seninya, baik sebagai pencipta, pengembang, maupun penikmatnya, yang lebih rumit dan sulit adalah manakala unit suatu kebudayaan memanggul tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan suatu kesenian tradisional yang ada, yang dimiliki oleh suatu kelompok, sementara basis dukungan maupun material sedang atau telah berubah. Modernisasi dan globalisasi sering mengabarkan seni tradisional yang lembam (tidak tangkas) dalam mengantisipasi perubahan. Namun kita pun mengetahui bahwa setiap pemilik kebudayaan memiliki kekuatan tersendiri untuk menjaga warisannya, juga kekuatan kekuatan afirmatif yang mendukung dan memfasilitasi keberadaan dan kelangsungan seni tradisional yang bersangkutan. Lenong Masa Lampau, Masa Kini, dan Masa Depan Komedi Betawi, karya Dr. Syaiful Amri ini kita sajikan sebagai seni pertunjukan yang identik dengan salah satu ekspresi seni masyarakat Betawi. Sebagai suatu seni pertunjukan, kehadiran seni Lenong belum terlalu lama, bahkan hampir sama barunya dengan proses terbentuknya masyarakat Betawi sebagai sebuah etnis. Sensus penduduk tahun 1930 yang merupakan sensus pertama di Indonesia kembali memperlihatkan distribusi etnik. Pada sensus tahun 1930, terdapat kelompok etnik baru yang tidak terdapat pada catatan penduduk sebelumnya, yaitu etnik Betawi. Argumentasi yang dapat dimunculkan di sini adalah bahwa sampai dengan tahun 1893, secara resmi orang Betawi belum terdapat di Batavia.
Details
  • Jumlah Halaman

    180

    Penerbit

    Pustaka Obor Indonesia

  • Tanggal Terbit

    30 Dec, 2022

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    9786236421475

Similar Books