Buku LAPORAN DARI SIMORANGKIR – Sejarah Perkembangan Kekristenan di Simorangkir Berdasarkan Laporan Misionaris RMG - Karya Mangisi S E Simorangkir
s
Book 5

LAPORAN DARI SIMORANGKIR – Sejarah Perkembangan Kekristenan di Simorangkir Berdasarkan Laporan Misionaris RMG

Reviews (0 / 5)

by Mangisi S.E. Simorangkir

About this edition
Salah satu kritikan tajam kepada Gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPA, GKPS, GKLI, GBKP, GKPPD, dll) adalah redupnya api Pekabaran Injil di kalangan Gereja itu. Tanpa bermaksud menyalahkan siapa-siapa, buku ini hadir sebagai sebuah pengingat, bahkan penyemangat, bagi pelayan dan warga Gereja kita untuk meneladani para misionaris yang dengan rela telah menjadi sesama bagi nenek moyang orang Batak yang tentu saja dalam berbagai hal jauh ketinggalan dari mereka. Segera sesudah Injil masuk, orang Batak mengalami "loncatan" besar dalam hal kesehatan, pendidikan dan, terutama, kerohanian. Membaca buku ini, mau tidak mau, membuat kita teringat akan tokoh Kristen nasional Pak Sim (Jenderal TB Simatupang)"”seorang warga (bukan tahbisan) yang justru banyak berkiprah dalam gereja dan gerakan oikoumene"”oleh karena dua hal. Pertama, menjadi jelaslah bahwa kepada Gereja, orang Batak pada umumnya layak mengucapkan"”mengutip istilah Rasul Paulus dan kemudian dipopulerkan oleh Pak Sim dalam postscriptum buku Percakapan dengan DR TB Simatupang, 1986"”"Saya adalah orang yang berhutang!" Kita berhutang kepada banyak pihak karena berkat yang kita terima melalui Injil yang menyebar ke Tanah Batak itu belum kita bagikan kepada mereka. Kedua, judul buku Laporan dari Simorangkir, Sejarah Kekristenan di Simorangkir, mengingatkan kita pada buku Pak Sim (alm. Bapak TB Simatupang) Laporan dari Banaran: Kisah Pengalaman Seorang Pradjurit Selama Perang Kemerdekaan (Jakarta: 1960) yang mengisahkan pengalamannya bersama para pejuang lain bergerilya di Pulau Jawa. Sebagai orang Batak Kristen yang dididik dalam masa sending, Pak Sim selalu konsisiten menyatakan jatidirinya sebagai orang Batak-Kristen-nasionalis. Baginya, NKRI dan Pancasila adalah harga mati. Laporan dari Simorangkir ini memiliki nilai historis-teologis yang tinggi. Di dalamnya tersurat dan tersirat proses penerimaan Kabar Baik itu di kalangan orang Batak, khususnya di Simarangkir (demikianlah kini lazim disebut untuk nama tempat dan Simorangkir untuk nama marga). Hamajuon (kemajuan) yang dibawa oleh terang Injil Kristus itu menjadi daya tarik tersendiri bagi orang Batak saat itu. Tidak mengherankan, meskipun ada berbagai tantangan dan hambatan, namun pada akhirnya terjadi penerimaan yang masif akan Injil itu sendiri.
Details
  • Jumlah Halaman

    293

    Penerbit

    Penerbit Satu-satu

  • Tanggal Terbit

    31 Aug, 2014

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    SCOOPG52021

Similar Books