Buku Keren: Ubah Mental Kere Ke Mental Keren - Karya R Uminingsih, Santoso Edwin
s
Book 5

Keren: Ubah Mental Kere Ke Mental Keren

Reviews (0 / 5)

by R. Uminingsih ,   Santoso Edwin

About this edition
Buku Keren: Ubah Mental Kere Ke Mental Keren karya Santoso Edwin berisi tentang pengalaman penulis dan keluarga dalam meraih mimpi. Penulis yang memiliki 9 saudara harus hidup dalam keterbatasan biaya. Di mana sang ibu hanya sebatas ibu rumah tangga tamatan SD dan ayahnya seorang Kopral TNI AD. Dengan dikaruniiai sepuluh anak, orang tua penulis mendidik kesepuluh anaknya dengan impian yang sangat besar, yaitu menginginkan kesepuluh anaknya memiliki pendidikan tinggi atau minimal pendidikan sarjana. Walaupun tinggal di daerah kumuh kedua orang tua penulis selalu menanamkan kepada pelajaran-pelajaran hidup kepada anak-anaknya untuk memiliki impian yang tinggi agar kelak bisa memiliki kehidupan yang lebih layak. Bahkan kedua orang menanamkan kepada kesepuluh anaknya untuk memiliki mental kaya. Pesan ibu: "Kalau mau dadi wong sugih ojo duwe mental kere", artinya:" Jika mau jadi orang kaya berkelimpahan jangan punya mental miskin. Hal itulah yang menginspirasi penulis untuk memberi judul bukunya Keren: Ubah Mental Kere Ke Mental Keren. Sinopsis Buku Inspirasi judul buku ini datang dari kedua orang tua kami yaitu, Ibu Kamenah dan Bapak Jadi Fadelan ketika beliau masih hidup dengan kesepuluh anaknya. Ibu saya hanya ibu rumah tangga biasa berpendidikan SD (Sekolah Dasar) yang bersuamikan seorang Kopral TNI AD (Angkatan Darat). Dengan dikaruniiai sepuluh anak, orang tua kami mendidik kesepuluh anaknya dengan impian yang sangat besar, yaitu menginginkan kesepuluh anaknya memiliki pendidikan tinggi atau minimal pendidikan sarjana. Kami mendiami rumah petak dengan dua kamar di gang sempit di Kota Pahlawan, Surabaya. Gang sempit tersebut oleh masyarakat setempat disebut Gang DKA Tegal Bumiarjo. Berhimpitan dengan komplek perumahan kami adalah stasiun mati (tidak berfungsi) Wonokromo dan perumahan kumuh di samping stasiun yang terkenal dengan sebutan Gang Copet. Dari namanya sudah jelas, bahwa di daerah kami dulu adalah the safe haven bagi banyak copet dan penyakit sosial lain. Mereka, termasuk kami, hidupnya miskin. Keadaan melarat (kere) tersebut bisa saja terbentuk karena memang mentalitasnya begitu, bisa juga karena memang secara materi kekurangan, sebab keadaan sosial yang serba kurang. Boro-boro dapat kaya ilmu, apalagi kaya hati, untuk membeli buku saja, baik bacaan umum maupun yang bernuansa spiritual, kami tak mampu. Cukuplah kami bersepuluh mengenyam pendidikan tinggi sampai sarjana hanya berbekal dari seringnya membaca koran bekas bungkus belanjaan ibu dari pasar. Walaupun kami tinggal di daerah kumuh kedua orang tua kami selalu menanamkan kepada kami pelajaran-pelajaran hidup yang benar dan memiliki impian yang tinggi. Agar kelak kami bisa memiliki kehidupan yang lebih layak. Bahkan beliau menanamkan kepada kesepuluh anaknya untuk memiliki mental kaya. Pesan ibu: "Kalau mau dadi wong sugih ojo duwe mental kere", artinya:" Jika mau jadi orang kaya berkelimpahan jangan punya mental miskin Detail Informasi lain : - Pengiriman : minimal 1 hari kerja - Cover : Soft Cover - Tebal : 280 Halaman - Tanggal Terbit: 9 Oktober 2017 - ISBN : 9786020438450 - Penulis: Santoso Edwin, R. Uminingsih - Penerbit : Elex Media Komputindo - Berat : 0.13 kg - Dimensi : 12.5 cm
Details
  • Jumlah Halaman

    284

    Penerbit

    Elex Media Komputindo

  • Tanggal Terbit

    08 Oct, 2017

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    SCOOPG141937

Similar Books