Buku Jalan Dagang & Jalan Perang - Karya Qismullah Yusuf
s
Book 5

Jalan Dagang & Jalan Perang

Reviews (0 / 5)

by Qismullah Yusuf

About this edition
Berkat ceramah dan kisah sejarah yang dituturkan para ulama dan seniman di lapangan-lapangan terbuka di Aceh, kisah Panglima Itam yang berkontribusi dalam perkembangan Aceh, terutama di sekitar masa perang melawan kolonial, akhirnya dikenal luas. Saat masih seusia sekolah dasar, penulis sering mendengar kisah-kisah Panglima Itam dari Syekh Idris Krueng Raya, Cut Nyak Fatimah, Adnan Pmtoh, dan Tengku Ismail Rasyid. Kisahnya diceritakan dan menyebar di Lapangan Umum Lueng Putu, Lapangan Beureuneun, Lapangan Teupin Raya Blangmalu, dan tempat-tempat publik lainnya. Ini menjadi pengalaman yang memberikan kesan tersendiri bagi pendengarnya, seperti penulis yang rela menempuh jalan hingga delapan kilometer untuk mendengar kisah-kisah masa lalu Aceh itu. Kisah Panglima Itam juga menjadi cerita pengantar tidur yang dituturkan nenek penulis, dan tampaknya sosok Panglima Itam sangat melekat dalam benaknya. Setidaknya di antara rentang waktu 1950-an hingga 1980an, tradisi tutur hikayat semacam itu masih mudah ditemukan di berbagai tempat di Aceh. Tradisi tutur itu menjadi media cerita masa lalu Aceh diestafetkan dari generasi ke generasi. Meskilazimnya hikayat sering dibumbui oleh perspektif subjektif para penuturnya, namun ingatan kolektif tidak serta-merta muncul begitu saja. Memori kolektif muncul karena terjadinya peristiwa masa lalu. Oleh para peneliti, memori kolektif inilah yang menjadi bahan riset, seperti yang dilakukan Denys Lombard, dan menjadi sebuah dokumen sejarah tersendiri. Karena itu berlaku, ketiadaan peristiwa tidak akan menghasilkan memori kolektif, apalagi sebuah dokumen sejarah (no stories, no document). Tahun Terbit : Cetakan I, Juni 2023
Details
  • Jumlah Halaman

    264

    Penerbit

    Pustaka Alvabet

  • Tanggal Terbit

    21 Jul, 2023

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    9786232201514

Similar Books