Buku Di Bawah Tiga Bendera - Karya Benedict Anderson
s
Book 5

Di Bawah Tiga Bendera

Reviews (0 / 5)

by Benedict Anderson

About this edition
Di Bawah Tiga Bendera Anarkisme sering disalahpahami sebagai kebrutalan dan kekerasan. Buku Di Bawah Tiga Bendera, Anarkisme Global dan Imajinasi Antikolonial menampilkan jaringan gerakan aktivis anarkis dan nasionalis di seluruh dunia mencakup Asia, Eropa dan Amerika. Anderson memotret perpolitikan akhir abad ke 19 melalui interaksi intelektual antara dua tokoh utama yang merupakan penulis besar Filipina yaitu José Rizal dan Isabelo de los Reyes. Sebagaimana tercatat dalam sejarah dunia, pada dekade akhir abad ke 19 terjadi pemberontakan nasionalis yang nyaris serempak di beberapa tempat yaitu Kuba (1895), Filipina (1896) dan protes-protes anti-imperialis di Tiongkok dan Jepang. Hal ini oleh Anderson tidak dibaca sebagai suatu kebetulan, melainkan menunjukkan adanya relasi saling membaca karya di antara para aktivis nasionalis bahkan saling berkoordinasi dalam aksinya. Bab awal dari buku ini meneliti usaha Isabelo de los Royes melawan kolonialisme Spanyol di Filipina melalui karyanya yang berupa kumpulan cerita rakyat Filipina (El Folk-lore Filipino). Isabelo sebenarnya memaknai cerita rakyat sebagai el saber popular atau "˜kearifan rakyat'. Dalam karya tersebut, Isabelo bermaksud untuk mengangkat martabat penduduk lokal Filipina agar sederajat dengan kaum imperialis, sebab kemampuan sastra dan puitis di kalangan naturales (penduduk lokal) tidak kalah dengan orang-orang Kreol dan Spanyol Semenanjung. Di samping itu, melalui karya ini Isabelo menjungkirbalikkan dominasi Gereja reaksioner di Filipina. Bagian berikutnya, menyelidiki novel José Rizal yang berjudul El Filibusterismo. José Rizal mengakui kedekatan novelnya dengan Max Havelaar karya Douwes Dekker. Max Havelaar merupakan novel yang mengisahkan penderitaan rakyat kolonial di Banten. Novel ini menghasilkan impresi yang begitu kuat bagi penduduk di daerah koloni dan politisi-politisi kolonial. Dendam politik anti-kolonial dalam Max Havelaar menginspirasi José Rizal dalam El filibusterismo. Anderson menunjukkan bagaimana José Rizal dalam novelnya mampu meramu berbagai sastra avant-garde Perancis, Belanda dan Spanyol untuk menghasilkan novel yang melawan kolonial.m Benang merah dari karya Isabelo de los Royes dan José Rizal ialah keduanya dipengaruhi dan mempengaruhi situasi perlawanan global terhadap kolonialisme. Dengan kata lain, sastra dapat membangkitkan imajinasi global tentang penderitaan rakyat kolonial dan aksi-aksi yang harus dilakukan. Kekuatan dari buku Benedict Anderson ini ialah paparannya yang begitu mengalir. Membaca buku ini seperti kita sedang membaca sebuah novel. Namun demikian, sisi keterangan dan sumber ilmiah tak pernah luput dalam penjelasan-penjelasan historisnya. Foto-foto sebagai bukti historis juga sangat membantu pembaca untuk memasuki konteks dari uraian historis Anderson. Pembagian dalam sub bab-sub bab yang pendek membuat pembaca tidak lelah dalam mengikuti uraian Anderson. Namun demikian, bagi pembaca yang asing dengan sastra-sastra avant-garde dunia, diperlukan penelusuran lebih lanjut mengenai karya-karya sastra tersebut, sehingga didapatkan pemahaman atas narasi yang disampaikan penulis. Buku ini sangat penting bagi mereka yang sedang mempelajari filsafat politik kontemporer dan anarkisme global serta bagi mereka yang tertarik untuk terus mengikuti perkembangan pemikiran Benedict Anderson setelah karyanya yang termasyur Imagined Communities (Komunitas Terbayang). Sinopsis Buku Dalam buku ini Benedict Anderson menyelidiki gelanggang perpolitikan dan kebudayaan akhir abad ke 19 dengan berfokus pada gerakan anarkisme militan di Eropa dan benua Amerika, runtuhnya imperium Spanyol ditandai dengan pemberontakan bersenjata Jose Mari di Kuba dan tumbuhnya nasionalisme Filipina, serta protes-protes anti imperialis di Tiongkok dan Jepang. Anderson memetakan interaksi intelektual yang komplek antara dua penulis besar Fililo de los Reyes, dengan perpolitikan dan sastra avant-garde Eropa dan menunjukkan bagaimana simpul-simpul terbentuk dan terhubung dalam suatu "globalisasi perdana" antara gerakan-gerakan nasionalis dengan para aktivis anarkis global saat itu.
Details
  • Jumlah Halaman

    0

    Penerbit

    Marjin Kiri

  • Tanggal Terbit

    31 Aug, 2015

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

Similar Books