Buku Pod:Built To Bless - Karya Paulus Bambang Wirawan
s
Book 5

Pod:Built To Bless

Reviews (0 / 5)

by Paulus Bambang Wirawan

About this edition
"Akhirnya terbit juga buku pertama saya. Setelah melalui proses yang cukup panjang, buku berjudul Bulit to Bless ini sudah bisa Anda dapatkan di toko-toko buku Gramedia. Buku ini tidak akan pernah terwujud tanpa dukungan istri tercinta, Silvia Valentina yang mendorong penulis sejak 30 Agustus 2003. Dorongan demi dorongan yang diberikan merupakan kekuatan bagi saya meski istri dan anak-anak saya kehilangan kebersaman dengan saya. Pengorbanan istri saya sungguh berarti bagi saya. Ia membiarkan saya berkonsentrasi di depan Laptop dalam satu-dua malam tiap minggu selama sembilan saat menulis buku ini. Saya pernah tanpa aktivitas di luar rumah selama delapan hari pada waktu libur Lebaran tahun 2006. Bahkan saya pernah mengambil cuti ke luar negeri selama seminggu agar lebih leluasa menorehkan jemari pada tust keyboard Laptop. Anak-anak juga tidak menuntut rekreasi ke luar kota pada akhir minggu. Mereka memahami penulis sedang menyusun tulisan untuk buku yang saya siapkan atau menulis artikel-artikel untuk diterbitkan beberapa majalah bisnis di Indonesia. Kolom-kolom yang pernah diterbitkan oleh berbagai media cetak menjadi benih-benih untuk penulisan buku ini. Bagaimana cara menaburkan benih-benih dalam buku-buku sehingga dapat dipanen oleh ratusan ribu atrau jutaan orang yakni pembaca? Jawaban ini yang menjadi niat dan tekad karena keinginan membagi ilmu pengetahuan kepada anak-anak bangsa terutama bagi para pelaku bisnis agar konstribusi mereka kian besar terhadap pembangunan Bangsa, Negara dan Tanah Air tercinta. Saya (penulis) memang tidak sendirian. Adalah Bung Rayendra L. Toruan yang mencetuskan ide dan menyemangati penulis setelah berkenalan pada pertemuan pertama kami di sebuah hotel ketika saya menjadi salah satu moderatur diskusi perkembangan e-goverment pada 26 Mei 2005. Bang Toruan demikian saya memanggil Rayendra L. Toruan bersedia menjadi editor dan memproses penerbitan buku ini. Kami berdua berkomunikasi lewat email, sms (pesan singkat) atau telepon. Jika saya diam Bang Toruan seolah-olah memahami keadaan saya meski kami jarang bertatap muka. Ia tidak henti-hentinya memotivasi saya agar segera memodifikasi tulisan-tulisan saya menjadi karya yang bisa diterbitkan berupa produk buku yang pada gilirannya dapat lebih langgeng, abadi dan dapat dibaca dan dipelajari oleh lebih banyak orang ketimbang berbentuk presentasi dan kolom belaka yang disimpan dalam file atau dokumen belaka. Bagaimana cara memodifikasi artikel-artikel yang pernah diterbitkan oleh beberapa majalah? Apakah bahan-bahan itu disusun demikian saja dan kemudian diterbitkan? Bagaimana aktualitas dan sistematikanya? Salah satu pilihan yang bisa saya lakukan adalah menuliskan ulang semua topik yang pernah saya presentasikan dalam pelbagai seminar. Yang lebih menarik dan menantang adalah gagasan Bang Toruan yang meminta saya untuk merencanakan menulis 10 judul buku sesuai dengan 10 Perintah Allah yang diterima oleh Nabi Musa ribuan tahun silam. Setiap judul/topik buku berisikan gagasan-gagasan yang fokus penjelasannya disesuaikan dengan targert (komunitas) pembaca. Judul antara satu dan judul-judul lain saling melengkapi sehingga cocok dikoleksi oleh siapa dan apa pun pekerjaannya. Sekali lagi, saya tidak sendirian. Selain menggali gagasan buku ini dari The 10 Commandmend, masukan dari rekan-rekan pemuridan kelompok Biz4jc sangat besar. Penggerak yang tak kenal lelah yakni Edy S. Prawirohardjo yang membuat benih tumbuh. Benih hasil diskusi inilah yang bertumbuh sehingga menghasilkan buah berupa buku. Peran Harman Siswanto, Yudi Gumanti, Arif Harto Kusumo, Chialmi Diastoro (Beng-Beng), Agus Rianto, Larry Sutikno, Wisnu, Hengky Prabowo, Laurentius serta Robertus Budi Setiono sangat besar. Penghargaan tinggi atas penyajian pengalaman dan nilai yang dengan berani, terbuka dan jujur disuarakan oleh seorang profesional yang dikagumi oleh orang seprofesinya yaitu Lily Widjaja, Charlo Mamora dan Hermawan Kartajaya. Tak mudah meyakinkan mereka untuk ikut berbagi secara langsung dalam membuat maupun mempresentasikan gagasab cemerlang mereka. Sebagai ikon di bidang masing-masing, saya merasa tersanjung saat mereka menyediakan waktu berdiskusi dan meluangkan waktu berbagi dengan peserta seminar pada Agustus 2003. Charlo Mamora mantan Senior Vice President bidang Human Resources Grup Astra dan Lily Widjaja Presiden Direktur PT Merril Lynch Indonesia yang tetap bersedia membagi lebih dari satu kali dalam berbagai bentuk pencerahan. Lily Widjaja bersedia berkeliling di Bandung dan Semarang untuk menaburkan nilai dalam ’The 10 Commandments in Financial Management. Pencerahan konsep dan contoh juga diberikan oleh Larry Sutikno Director BNP Paribas Indonesia. Juga Vincent M. Wijaya Presiden Direktur PT Makinta Securities yang tanpa mengenal lelah membagi pengalaman, memperkaya bidang keuangan. Demikian pula peran Andre Vincent Wenas GM International Garudafood dan Daniel Surya Chief Representative Landor Indonesia yang memberi warna segar pada bidang pemasaran. Kontribusi mereka dalam berbagai seminar tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Sudhamek AWS yang super sibuk memegang kendali grup Garudafood, dan Arief Harto Kusumo pendiri PT Angkasa Tunggal Sukses serta Mr. Ralph Meloon anak pendiri Correct Craft Inc yang mau meluangkan waktu untuk berbagi dan bertukar pengetahuan. Waktu, dan perhatian yang diberikan sungguh tak ternilai yang tak mungkin penulis balas dalam bentuk materi sekalipun. Kerja keras tim B!LIFE CHANGERS Bandung demikian besar sehingga isi buku tidak kering dari contoh praktis di lapangan. Andy Sugiarto, Johan Matheus Theo Tuwankotta, Jeffrey Halim dan Ira Kusumadi adalah rekan-rekan yang tak mengenal lelah agar pemuridan pertama di Bandung berlangsung sukses. Kelompok diskusi inti berlangsung di kantor dan menjadi mitra diskusi setiap Jum’at minggu kedua. Tim diskusi terdiri dari Thio Tjoen Hok, Hendro Tjahjono, Yohanes Eka Prayuda, Widjaja Kartika, Supriadi, Silviani Jean Mogi dan sekitar 20 rekan lain yang selalu setia mengikuti pemuridan selama 12 bulan. Diskusi harian yang berlangsung secara terbuka kami lakukan bersama kolega saya di PT United Tractors Tbk., antara lain, Dwi Priyadi, Gidion Hasan, Yulianto Pramono, Ary Sunarto, Crown Dirgantoro, Nila Irjani, Erry Soedjarwanto, An Toties Syafei, Hendrik YHK, Loudy Irwanto dan Tjandrawati Sastrawinata. Para pemikir dari PT Astra Graphia Tbk. seperti Aloysius Busi Santoso, Arya Soemali dan Hertanto Mangkusasono. Sedangkan rekan lain dari grup Astra adalah Aminuddin, Yakub Liman, Pongki Pamungkas dan seluruh anggota tim Catur Dharma 2006-2007. Tak lupa kolega yang sudah berkarir di ladang lain yaitu P. Soesanto Darmodjo, RB Iskandar, Daniel Dianto, Lucy Suyanto, BT Lim, Gatot Tetuko dan Riyanto Gozali. Suatu nilai yang terbentuk dalam diri penulis tak lepas dari bimbingan mereka yang ikut menorehkan nilai hidup yang tak lekang oleh waktu, yaitu BA Suriajaya, Theodore Permadi. Mereka itu pernah menjadi atasan langsung penulis buku ini. Rachmat, Rini MS, Budi Setiadharma, Michael D Ruslim, Lukito Dewandaya, Hagianto Kumala, Djoko Pranoto, Charlo Mamora, AM Iljas, Petrus Kurnia, Vivi Handoyo dan Susy Swandari. Tak lupa juga, perkenalan penulis dengan orang-orang yang sangat penulis hormati yakni keluarga Soeryadjaja. Perkenalan penulis dengan Oom William Soeryadjaya, Tante Lily dan Pak Edwin Soeryadjaya merupakan tonggak yang mengubah kehidupan penulis. Rekan sepelayanan yang telah memberi kesempatan untuk berbagi dan berdiskusi tanpa sekat denominasi antara lain, Josephine Sudharma, Satyo L. Hadisaputro, Gunawan Santoso, Samuel Sutandi, Didiet BEM, Frans Ongkowijoyo, Dewi Sulistyawati, Bambang Suwito, Samuel Subiyanto, Benyamin Satria, Luky Sutrisno, Cornelius Gunawan, Gunawan Hartono, Debora Setyawati, Andreas Budi Santoso, Agus Dody W dan Danny Hanafi (kini tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat), Fendi Hutomo (di San Fransisco), Somi Pranoto (Houston), Natanael S Prajogo, Jimmy Oentoro, Daniel Runtuwene dan Budi Hidayat. Dorongan dan kesabaran untuk mengingatkan penulis untuk menuliskan buah-buah pikiran dalam buku. Banyak sahabat di FGBMFI antara lain, Kenny Wirya, Ali Sukharaharja, Daniel Gunarso, dan rekan-rekan di Chapter Tomang, Kelapa Gading, Bandung dan Semarang yang nama mereka tidak penulis sebutkan dalam buku ini. Dorongan rekan-rekan sepatutnya mendapatkan apresiasi. Rekan penulis yang menyediakan waktu untuk memberikan sentuhan pemolesan artikel yang saya tulis dan diterbitkan dalam majalah, antara lain, Grace dan Chriswan dari Getlife, Dyah Hasto Palupi dan Kemal E. Gani (majalah Swa) dan JB Soesetyo dari WARTA EKONOMI. Last but not least, khusus kepada seorang guru yang sudah dipanggil pulang oleh Bapa di Surga, Alm Pdt Eliezer Pesik, penulis tak mungkin melupakan pencerahan dan wejangannya yang sampai kini masih terus penulis ingat dan lakukan. Pdt Lydia Sulistyawati bukan hanya seorang ibu rohani tapi seorang sahabat yang sejati bagi keluarga penulis."
Details
  • Jumlah Halaman

    279

    Penerbit

    Elex Media Komputindo

  • Tanggal Terbit

    10 Feb, 2013

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    SCOOPG11266

Similar Books