Buku Berkunjung Ke Kota Bintang - Karya Indah Darmastuti
s
Book 5

Berkunjung Ke Kota Bintang

Reviews (0 / 5)

by Indah Darmastuti

About this edition
Bintang-bintang itu tentu mempunyai keluarga. Kalau tidak, siapa yang memberi nama pada mereka? Hipatia terus memikirkannya. Lalu, siapa yang mempunyai ide memasang bintang-bintang di langit sana? Pertanyaan itu dibawa Hipatia sampai ke Observatorium Bosscha. Dengan menggunakan teleskop, Hipatia dan teman-temannya menyaksikan Rasi Bintang, Galaksi, dan kawah Bulan. Yuk, ikuti petulangan Hipatia bersama teman-temannya ke Kota Bintang. Buku nonteks pelajaran ini telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 1225/P/2020 Tanggal 30 Desember 2020 tentang "Buku Nonteks Pelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan sebagai Buku Pengayaan, Buku Referensi, dan Buku Panduan Pendidik dalam Mendukung Proses Pembelajaran." Hipatia mendongak, memandang langit. Sepasang kaki kecil tanpa alas itu tidak beranjak dari tempat jemuran sejak satu jam yang lalu. la berpikir, kira-kira butuh tangga berapa meter untuk mencapai Bintang di langit itu? Jari-jari mungilnya menunjuk-nunjuk langit. Delapan puluh enam, delapan puluh tujuh, delapan puluh delapan, delapan puluh sembilan.... Bibirnya komat-kamit. Lalu tangannya menepuk betis ketika ia merasa ada nyamuk menggigitnya. Tiba-tiba ia lupa, tadi sampai Bintang di sebelah mana yang ia hitung? Hipatia menggaruk-garuk kening, ia konsentrasi dan mengingat-ingat, "Bintang yang berada di sebelah Bulan itu sudah dihitung apa belum, ya?" Lalu, Bintang yang berjajar tiga itu tiba-tiba menjadi enam. Ia mulai pusing. la mengingat-ingat, apakah tadi sampai hitungan delapan puluh delapan atau delapan puluh sembilan untuk Bintang yang bersinar malumalu itu? Hipatia menyerah, ia tak sanggup lagi menghitung Bintang yang rasanya makin malam makin banyak. Bintang-bintang itu bermunculan entah dari mana. "Mengapa Bintang itu baru muncul sekarang? Ke mana mereka selama aku menghitung tadi, ya?" gumam Hipatia. Meskipun tidak menghitung lagi, ia masih bertahan berdiri di lantai atas yang biasa dipakai ibunya untuk menjemur pakaian. Tak jemu ia menatap langit malam bertabur Bintang. Rambutnya berkibar diembus angin
Details
  • Jumlah Halaman

    74

    Penerbit

    Yrama Widya

  • Tanggal Terbit

    28 Mar, 2023

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    9786232055742

Similar Books