Buku Berguru Pada Kelana - Karya Anisa `Prem` Andini
s
Book 5

Berguru Pada Kelana

Reviews (0 / 5)

by Anisa `Prem` Andini

About this edition
Berguru Pada Kelana merupakan judul dari salah satu fiksi sastra jenis novel karangan Anisa `Prem` Andini. Biasanya novel menceritakan atau menggambarkan kisah seorang tokoh yang berinteraksi dengan lingkungannya. Jalan cerita yang tidak biasa dan karakter tokoh yang menarik biasanya menjadi alasan mengapa sebuah novel sangat digemari. Selain itu gaya bahasa penulis dan genre sebuah novel juga turut mempengaruhi popularitas sebuah novel. Dari waktu ke waktu novel juga telah menjadi bagian penting dari perjalanan perkembangan sastra dunia. Beberapa karya dapat menghibur pembacanya, beberapa yang lain justru mampu menggerakkan semangat bahkan dapat membuat pembacanya menangis tersedu-sedu. Ikut larut dalam penderitaan dan kesedihan yang dialami oleh sang tokoh. Sinopsis: Aku turun dari kamar dilantai dua, menggendong tas ransel merah besar. Tas coklat yang lebih kecil kugendong didada, "˜Bu, berangkat ya"¦pamitku pada ibu yang sedang duduk santai menonton televisi. Diperjalanan, ibu lagi-lagi bertanya soal kapan aku akan pulang. "˜Bu, Ninis pamit. Assalamualaikum" aku mencium tangan ibu, dan segera berjalan meninggalkan parkiran mobil. "Bu"¦Ninis pasti pulang,"kupeluk ibu sebentar. Pelabuhan Bakauheni Lampung adalah tempat pertama kuinjakkan kaki dipulau Sumatra, mobil travel membawa kami tiba dikota Bandar Lampung. Tak lama kemudian, kami dijemput oleh teman-temannya Fiersa yang sudah dikenalnya via media sosial, perjalanan dua malam menggunakan bus dan melewati beberapa kota, akhirnya kami sampai di Padang. " Kalian rencana kemana? Tanya Uli Kami bertiga mengangguk, sepakat memilih Pantai Air Manis untuk menghabiskan sisa hari. Batu Malin Kundang yang sedang bersimpuh mengingatkanku pada kisahnya yang durhaka kepada sang Bunda, Malin Kundang merantau jauh mengarungi lautan, tak lagi mengakui Ibunya saat kembali pulang. Aku teringat wajah ibu yang menangis ketika melepasku pergi berkelana, sungguh masih teringat jelas, apakah aku anak durhaka? Doa apa yang akan ibu kirim kepada tuhan karena sikapku yang menyakitkan? Ya ampun, aku jadi ingat belum memberi kabar pada ibu semenjak keberangkatanku. Bu"¦Ninis udah di Padang"pesan pendek kulayangkan melalui telepon genggam. Aku harus lebih sering berkabar pada ibu, memberitahunya bahwa aku baik-baik saja. Sambil menunggu senja di Tanah Minang, Aku dan Badul cenderung tak bisa diam ditempat, langit mulai menjingga. Kami bertiga berjalan kepinggir pantai, tempat matahari terbenam akan lebih jelas. Matahari akhirnya pamit pada Indonesia bagian barat Sumatra. Sepulang dari pantai, lapar menyerang warung berjajar di sepanjang jalan. Tulisan besar yang menempel pada kaca gerobak membuat kami berseri-seri. Setelah makan malam, kami kembali hitching untuk perjalanan pulang. Dari jauh aku melihat mobil pick-up mendekat, kuacungkan tangan memberi kode untuk menumpang. Terima kasih, Bang, saya dibelakang saja. Kuhanturkan terima kasih kepada Padang, pada jingga yang setia disetiap petang, pada udara yang menyapa lembut di pipi-pipi kelelahan, dan pada gelombang laut yang tetap bekerja menerpa butir-butir alas abunya, pantai yang tadinya kuanggap tak menyenangkan, ternyata meninggalkan senja yang sungguh mempesona. " Jangan lupa sholat ya. Ibu membalas pesanku Bu, kalau ingin mengutukku, jangan kutuk aku menjadi batu, kutuk aku tetap hidup agar aku segera membahagiakanmu. Detail Jumlah Halaman 280 Penerbit Mediakita Tanggal Terbit 1 Apr 2021 Berat 0.23 kg ISBN 9789797946258 Lebar 13.0 cm Bahasa Indonesia Panjang 19.0cm
Details
  • Jumlah Halaman

    280

    Penerbit

    Mediakita

  • Tanggal Terbit

    31 Mar, 2021

  • Bahasa

    Indonesia

    ISBN

    9789797946258

Similar Books