Resensi

Review Buku Perjuangan & Pengabdian Presiden Termiskin – Zaenuddin HM

Presiden? Miskin?… mungkin sekilas ketika kita mendengar presiden termiskin sangat tidak masuk akal. Jika kita mengacu kepada data yang di unggah oleh...

Written by Jari Telunjuk · 4 min read >
Judul 		: Perjuangan & Pengabdian Presiden   
Penulis		: Zaenuddin HM
Penerbit	: Kreasi Kata
Halaman		: -

Presiden? Miskin?… mungkin sekilas ketika kita mendengar presiden termiskin sangat tidak masuk akal. Jika kita mengacu kepada data yang di unggah oleh CNBC Indonesia menyebutkan bahwa ada 5 petinggi negara dengan gaji yang tertinggi. Pertama adalah Lee Hsien Loong (Perdana Menteri Singapura) sebesar 30 Miliar per tahun, kedua adalah Vladimir Putin sebesar 2 Miliar per tahun, Ketiga, Joko Widodo sebesar 753 juta per tahun, keempat Xi Jinping 282 juta per tahun, dan yang terakhir ialah Donald Trump, Donald Trump menolak gaji kepresidenan yang diberikan negara. Ia hanya menerima US $ 1 per tahun (hukum tidak memperbolehkannya mendapatkan kurang dari itu)

Apa yang telah penulis temukan? Apakah ada presiden termiskin di dunia? Lantas yang membuat ia menjadi miskin. Bukannya Presiden adalah orang No. 1 dalam sebuah negara? Lantas jika Presidennya miskin, bagaimana dengan masyarakatnya. Pikiran seperti ini mungkin terlintas di benak kita ketika melihat judul buku ini. 

Berawal dari Keresahan

Sebuah keresahan akan bisa menjadi sesuatu yang positif ketika kita tahu mengendalikan diri disertai berpikir kritis, orang-orang yang sukses seperti Steve Jobs, Bill Gates, dan pengusaha-pengusaha sukses lainnya. Mereka mengawalinya berdasarkan keresahan yang telah mereka lalui disertai ketabahan dan berani mengambil keputusan. 

Mungkin ini bisa kita sematkan juga kepada sang penulis, penulis menjelaskan di bab awal buku ini tentang keresahan beliau mengenai pemimpin-pemimpin di Indonesia khususnya. Misalnya, korupsi yang kian merajalela mulai dari hulu ke hilir, privatisasi aset negara/ dikuasai pihak asing, ketimpangan sosial, kaya vs miskin, dan di akhir pembahasan ia mengharapkan para pemimpin yang bisa menjadi contoh & teladan.

Baca juga : Resensi Buku Jangan Bunuh KPK – Denny Indrayana

Maka dari itu penulis mencoba mengambil contoh pemimpin yang bisa dijadikan referensi mulai dari perjalanan hidupnya, perjuangannya, serta pengabdiannya selama menjadi pemimpin. 

Jose Mujica

Jose Alberto Mujica Cordano atau panggilan resminya Jose Mujica. Beliau adalah Presiden Uruguay pada tahun 2010-2015. Beliau sangat dekat dengan masyarakatnya, saking dekatnya beliau dengan masyarakatnya, beliau memiliki sapaan akrab bagi masyarakatnya yaitu Pepe. Jose Mujica ini terkenal terutama gaya hidupnya yang sederhana serta kebijakan-kebijakan politiknya yang pro rakyat. Baginya apa yang dia lakukan itu bukanlah pengorbanan, tetapi sudah menjadi tugasnya sebagai pemimpin, seorang presiden dilihat dari apa yang diperbuatnya untuk rakyat, bukan dari gaya hidupnya.

Ada banyak sifat kesederhanaan hidup Mujica kendati sudah menjadi presiden. Dia nyaris sama dengan orang-orang yang dipimpinnya atau rakyat uruguay pada umumnya.  sifat kesederhanaannya itu adalah; beliau menyumbangkan 90% gaji untuk rakyat miskin, Mujica tidak tinggal di Istana Presiden. Ia justru lebih memilih tinggal dirumah sederhana di peternakan milik istrinya. Tidak ada pula sekompi paspampres berjaga-jaga yang lengkap dengan senjata canggihnya, melainkan hanya dijaga dua orang polisi (bukan polisi militer sebagaimana di rumah presiden pad umumnya). Dan jangan pula membayangkan pelayanan, karena mujica dan istrinya bekerja sendiri memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, diluar keprotokolan presiden. Beliau juga adalah seorang mantan gerilyawan yang membuatnya dekat dan memperhatikan rakyatnya.

Jangan kaget begitu dong, ini baru 1 presiden, masih ada 3 presiden lainnya.

Hugo Chavez

Bila disebut nama Hugo Chavez, semua orang pasti berkata: dialah pemimpin yang berani, anti-kapitalis, dan berjuang membela kepentingan rakyat miskin. Dia mengecam keras sejumlah kepala negara yang sombong terutama Amerika Serikat dan menyamakan George W Bush dengan setan. 

Inilah penggalan kutipan yang berada dalam buku ini. Hal ini menandakan bahwa seorang Hugo Chavez adalah seorang yang membela mati-matian kepentingan rakyat terutama rakyat miskin dan kelas pekerja.

Hugo Chavez dilahirkan dengan nama Hugo Rafael Chavez Frias pada 28 Juli 1954 di sebuah rumah sederhana di Venezuela. 

Ketertarikan Chavez dalam politik terlihat ketika ia mulai tertarik dengan kajian politik. Dia misalnya meneliti kehidupan dan membaca seluruh pemikiran politik dari abad ke 19 khususnya yang terkait Revolusi Amerika dengan tokoh Simon Bolivar, revolusioner Marxist Che Guevara dengan membaca buku memoarnya The Diary of Che Guevara.

Atas dasar itulah chavez mulai meniti karier dalam politik, mulai terkenalnya Hugo Chavez diawali ketika ingin melakukan Kudeta pada pemerintahan saat itu Presiden Perez tetapi kudeta tersebut gagal. Lantas Chavez menyerahkan diri kepada pihak pemerintah. Dia diizinkan tampil di televisi nasional dengan syarat meminta rekan-rekannya yang aktif untuk menghentikan kudeta. 

Baca juga : Resensi Buku Kuasa Uang – Burhanuddin Muhtadi

Lantas dengan tampilnya ia membuat sebagian kalangan menganggap chavez sebagai sosok yang berusaha melawan korupsi dan kleptokrasi pada saat itu. 

Pada tahun 1998 barulah Chavez mendapat kesempatan untuk menduduki tampuk kekuasaan sebagai presiden. Pada masa pemerintahan Chavez pada saat itu langsung menjalankan visi pemerintahannya yang pro terhadap rakyat terutama kaum miskin dan kelas pekerja dengan program perumahan venezuela agar rakyat dapat memiliki tempat tinggal. 

Dalam masa pemerintahan chavez pun tidak berjalan seperti yang ia inginkan, percobaan untuk mengkudeta beliau meskipun kudeta tersebut gagal.

Pada 5 Maret 2013 , kabar duka datang dari mulut Wakil Presiden Nicolas Maduro, ia mengumumkan bahwa Hugo Chavez telah meninggal dunia diakibatkan kanker yang ia derita. Chavez menduga tentang kanker yang ia derita disebabkan oleh amerika. Ia melontarkan tuduhan in setelah Presiden Brasil, paraguay, dan argentina mengalami penyakit serupa. Makanya ia mencurigai Amerika adalah penyebab penyakit kanker ganas yang dideritanya itu.

Mahmoud Ahmadinejad

Lahir dengan nama Mahmoud Sabourijan pada 28 oktober 1956 di desa pertanian Aradan. Seorang lulusan Universitas Sains dan Teknologi Iran (ISS). Awal mula kepemimpinannya ialah ketika ia menjabat sebagai walikota Teheran. Alasan mengapa ia terpilih menurut Ketua Dewan, Mehdi Chamran, dipilihnya Ahmadinejad berdasarkan gaya hidupnya yang sederhana, dan mantan sukarelawan. 

Semasa ia menjabat sebagai walikota ia melakukan serangkaian terobosan atau program populis misalnya menggandakan jumlah pinjaman lunak bagi pasangan muda yang hendak menikah, dari 6 juta real menjadi 12 juta real. Ia juga menggelar program pembagian sup gratis sekali dalam setiap pekan bagi penduduk miskin, guna memperbaiki asupan gizi dan kesehatan mereka. 

Terobosan yang menghebohkan adalah keputusannya menjadikan rumah dinas walikota teheran menjadi museum publik. Sebagai seorang pelayan negara, Ahmadinejad memperpanjang jam kerjanya dari pagi hingga menjelang maghrib dan melanjutkan kerja di rumahnya hingga jam 12 malam. Ia sengaja memperpanjang jam kerjanya dengan tujuan  agar mempunyai waktu luang 4 jam untuk menerima siapapun warga teheran yang ingin menyampaikan aspirasinya. 

Kesederhanaan ini membawa ia menjadi Presiden ke 6. dalam masa pemerintahannya pun tidak menjadikan ia lupa dengan kesederhanaannya dan pedulinya terhadap masyarakat tidak berkurang. Ia menganggap bahwa “Presiden itu tak lebih dari seorang pelayan”.

Nelson Mandela

Nelson Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di desa Mvezo, Umtata, Provinsi cape, Afrika Selatan.  Mandela Satu-satunya orang pribumi Afrika di Fakultas Hukum University di Witwatersrand.  Perlawanan terhadap Apartheid menyebabkan ia hidup dari penjara ke penjara. Sampai pada 11 februari di balai kota ia menyampaikan perdamaian pidato perdamaian yang menyatakan komitmennya terhadap perdamaian dan rekonsiliasi dengan kaum minoritas kulit putih, tetapi menegaskan bahwa pemberontakan belum berakhir dan akan terus berlanjut sebagai “ aksi defensif murni terhadap kekejaman apartheid.

Sampai menjelang pemilu 1994 Nelson Mandela terpilih sebagai presiden. Meskipun pada prosesnya menjadi presiden dengan sedikit aksi kekerasan. Pada saat beliau menjadi presiden mandela menyumbangankan sepertiga gaji tahunannya sebesar 525.000 rand melalui Nelson Mandela Children Fund yang ia dirikan pada tahun 1995.

Semasa pemerintahannya mandela sangat berjuang keras untuk memperbaiki kehidupan rakyat Afrika Selatan. Maklum saat itu kesenjangan kekayaan dan jasa yang sangat besar di kalangan masyarakat kulit putih dan hitam. Dan tidak ada yang lebih menurut ia selain persoalan apartheid yang menjadi misi besarnya. 

Mandela menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 5 desember 2013. Tetapi jasadnya boleh pergi, tapi gagasan perdamaian dan misi kemanusiannya tetap abadi. 

Pesan untuk Indonesia.

Indonesia bisa menjadikan ke 5 rule model pemimpin yang sudah dijelaskan.  kita bisa mengambil kesimpulan bahwa:

  1. Seorang presiden atau kepala negara itu tidaklah muncul tiba-tiba lalu memimpin suatu negara, melainkan lewat jam terbang atau pengalaman yang panjang.
  2. Bahwa presiden yang hebat dan terkenal di dunia internasional, umumnya berangkat dari calon-calon pemimpin yang memilih keberanian dalam berjuang. Bahkan rela mengorbankan nyawanya.
  3. Menjadi seorang pemimpin sejatinya orang yang memperjuangkan kepentingan rakyatnya bukan dirinya.

Dan masih banyak lagi yang bisa kita ambil dari kelima presiden yang patut menjadi contoh seorang pemimpin yang mengesampingkan ego demi kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya.

Baca juga : Rekomendasi Buku Tentang Sejarah Indonesia Pada Masa Perjuangan Kemerdekaan

Written by Jari Telunjuk
Tukang jaga di jaritelunjuk Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *