Judul : Atomic Habits
Penulis : James Clear
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tahun Terbit : 2022
Rating : 5.0/5.0
Satu kata yang cocok untuk menggambarkan buku ini, “fokus”. Kelihatannya memang sulit, namun sejatinya tidak jika kita benar ingin melakukannya. Begitu pula gambaran kebiasaan yang akan dijelaskan disini. Berbagai macam hal yang terjadi di sekitar kita, baik secara sadar ataupun tidak, ternyata jika diulang berkali kali dapat menimbulkan suatu dampak.
Buku ini menguak jawaban dan fakta dari kebiasaan kecil di dalam kehidupan yang bisa berdampak besar. Saking detailnya, semua cara kehidupan sehari hari dijelaskan di buku ini. Bagaimana otak dan badan kita bekerja, bagaimana benda di sekitar kita memengaruhi kebiasaan, bahkan ada berbagai perbandingan dari berbagai kebiasaan yang kita lakukan sehari hari baik disengaja ataupun tidak.
Baca juga : Resensi Buku Cara Cepat Melatih Kebiasaan Positif Sehari-Hari – Marc Reklau
Kedengarannya memang seperti buku yang membahas teori berat, namun penulis bisa menyajikan dengan baik dan mudah dipahami. Apalagi, di awal buku para pembaca disuguhi cerita pribadi dari penulis yang menyampaikan makna bahwa ia sendiri telah menemukan bukti dari manfaat kebiasaan kecil dalam kehidupan. Begitu juga tiap bab selanjutnya, penulis menyuguhi pembacanya dengan cerita yang sesuai dengan teori yang akan dibahas.
Selain kebiasaan baik, buku ini juga mengungkap kebiasaan buruk yang sering dilakukan orang, baik sadar ataupun tidak. Menguak bahwa kebiasaan buruk yang kecil pun akan memengaruhi kehidupan yang buruk pula. Sepadan dengan kebiasaan baik yang kecil.
Analisa yang dilakukan penulis juga tertulis di buku ini. Jadi, kita sebagai pembaca akan merasa puas dengan hasilnya. Selain itu, di dalamnya juga terdapat fase masalah dan solusi. Tiap hal kecil yang kita lakukan pada kehidupan sehari hari, baik buruknya, akan mendapat penjelasan mengapa hal kecil itu bisa terjadi. Hal ini dilakukan menusia dengan kompleks baik secara sadar ataupun tidak.
Perlu diketahui, bahwa tiap manusia memiliki kebiasaan yang berbeda. Seperti; menulis jurnal, bernyanyi dengan teman teman, berolahraga, ataupun menyemangati teman yang hendak presentasi di kelas. Hal hal kecil seperti itu dijelaskan bahwa tiap kita melakukan sesuatu, kita memiliki peran di dalamnya. Memaknai bahwa, kebiasaan kecil dapat mengubah identitas kita. Dengan hal ini, siapapun dan berapapun umurnya akan terpengaruhi oleh kebiasaan kecil, dan buku ini cocok untuk dibaca oleh semua orang tanpa pandang apapun. Karena seperti di awal, buku ini membahas suatu kebiasaan kecil, dimana semua orang pasti mempunyai kebiasaan kecil tersebut.
Terdapat empat kaidah yang kita lihat seperti tangga. Yang mana tiap kaidah ini tidak bisa dilewati, harus bertahap. Karena seperti itulah kebiasaan bekerja. Dalam masing masing kaidah dijelaskan contoh dari mulai yang kecil juga. Seperti; bangun tidur, mematikan alarm, memeriksa ponsel, dan sebagainya. Walaupun di awal bab mungkin kita merasa pusing dengan teori, tetapi dengan contoh yang familiar dan mudah dipahami, pembaca dapat menerima makna teori itu dengan baik.
Pada tiap kaidah juga terdapat footnote yang berisikan website Atomic Habits. Website ini berisi template kebiasaan sesuai dengan teori yang sudah kita pelajari. Maka, sudah lengkap rasanya buku ini menceritakan tentang kebiasaan kecil, website yang ada di dalamnya tentu sangat membantu kita dalam meningkatkan kebiasaan. Penulisnya sangat memahami bahwa tiap orang yang membaca buku ini, harus mempraktekan yang ada di dalamnya juga, jangan hanya dibaca saja. Isi template nya pun bervariasi dan informatif. Dapat diunduh dan diprint sesuai kebutuhan masing masing. Untuk website dan template, semuanya berbahasa inggris.
Baca juga : 7 Rekomendasi Buku Self Improvement Terbaik yang Wajib Kamu Baca
Selain ada empat kaidah, terdapat juga taktik tingkat mahir yang bisa dilakukan jika kita sudah terbiasa dengan empat kaidah tersebut. Bisa dikatakan, ini adalah taktik pamungkas. Juga, penjelasan bagaimana kebiasaan kita bisa berpengaruh pada lingkungan. Tentu saja tidak semua lingkungan dapat menerima kebiasaan kita, makan dalam bab pamungkas ini dijelaskan bagaimana baiknya kita memilih dan menentukan lingkungan yang cocok.
Selain pada kebiasaan yang berdampak besar, tidak kalah lengkapnya buku ini juga membahas kepribadian yang berpengaruh pada kebiasaan. Dijelaskan di dalamnya terdapat lima karakteristik kepribadian besar yang mencolok, lalu dipaparkan satu per satu beserta contohnya. Mambuat kita semakin paham pada diri sendiri dan tau cara mengembangkan diri dengan lebih baik juga sesuai. Karena faktanya, walaupun kepribadian tiap orang berbeda, tidak ada yang salah dengan hal itu. Memang sewajarnya manusia diciptakan dengan beraneka ragam dan lingkungan yang sesuai. Dengan menerima fakta kebiasaan yang berkaitan dengan kepribadian, pembaca akan lebih memahami dirinya dan apa yang dibutuhkannya dalam hidup. Tentunya hal ini memberi semangat pada siapapun yang ingin mengambangkan diri.
Tidak perlu khawatir karena takut lupa dengan isi bukunya, tiap bab di dalam buku ini mempunyai ringkasan di akhirnya. Ringkasan ini memudahkan pembaca jika ingin mengingat sesuatu yang dibahas dalam bab tersebut. Walaupun ringkasannya hanya sedikit, tetapi per poin di dalamnya dapat mewakili isi bab.
Baca juga : Review Buku The Book of Ikigai – Ken Mogi
Kelebihan buku ini adalah penulis yang mahir dalam membawa pembacanya pada teori yang akan disampaikan. Pembaca bisa tetap santai dengan narasi dan kisah latar belakangnya. Kita juga akan dibawa fokus dalam membaca buku ini karena banyak hal yang sesuai dengan kebiasaan lumrah sebagai manusia. Nyatanya, membaca buku non fiksi ini bisa membuat pembacanya emosional. Dengan memancing emosional manusia, kita dengan mudah dapat mengingat hal itu dengan cepat.
Kekurangan buku ini adalah teori yang terus menerus dijelaskan, akan membuat otak kita lelah. Jadi, ada baiknya setelah membaca satu bab, walaupun penasaran dengan bab selanjutnya, kita harus memahami lebih dalam lagi terkait teori dan faktanya. Karena dengan begitu, di bab selanjutnya otak kita akan kembali mudah menerima teori baru, tidak terpaku pada teori sebelumnya.