Resensi

Resensi Buku Menuju Pemerintahan Ideal – (Surat Imam Ali untuk Malik Asytar) Bayt Al-Hikmah 

Buku menuju Pemerintahan Ideal adalah buku yang berisi tentang Surat Imam Ali yang ia tujukan kepada Malik Asytar, surat itupun lantas diterjemahkan oleh H. S. Agus Abubakar...

Written by Jari Telunjuk · 2 min read >
Judul 		: Menuju Pemerintahan Ideal 
Penulis		: (Surat Imam Ali untuk Malik Asytar) Bayt Al Hikmah
Halaman		: 60

Buku menuju Pemerintahan Ideal adalah buku yang berisi tentang Surat Imam Ali yang ia tujukan kepada Malik Asytar, surat itupun lantas diterjemahkan oleh H. S. Agus Abubakar Arsal Alhabsyi dengan judul asli Selection of Nahj al Balaghah. 

Buku ini  terbit pada tahun 1998 yang memiliki kurang lebih 60 halaman saja. Buku ini secara umum berisi nasehat-nasehat bagi para pemimpin maupun calon pemimpin untuk mengelola pemerintahan yang ideal. Buku ini memiliki banyak sub pembahasan, sehingga untuk memudahkan kita dalam memahami isi buku tersebut, kami akan merangkumnya dalam dua pembahasan saja. 

Membangun Pemerintahan

Sejatinya pemerintahan yang ideal harus pula memiliki para pejabat yang jauh akan KKN (Kolusi,Korupsi, serta Nepotisme). Karena jika para pejabat dan pemangku kepentingan di dalam sebuah pemerintahan memiliki sifat tersebut, alhasil pemerintahan akan mengalami kerusakan bahkan jauh dari pemerintahan ideal.  

Sehingga Saydina Ali berpesan dalam suratnya bahwa perilaku pejabat sangat penting bagi berjalanannya suatu pemerintahan yang ideal, mengapa demikian? Karena masyarakat akan mengamati perilaku-perilaku para pejabat, mereka bahkan membicarakan perilaku Anda sebagai pejabat pemerintah baik itu kebaikan ataupun keburukan yang dilakukan. Sehingga pesan sang Imam kepada para pejabat untuk mengendalikan keinginan dan tahanlah diri dari apa yang tidak dihalalkan bagimu, karena dengan penahanan yang demikian engkau dapat bersikap adil berkenaan dengan apa yang disukai atau tidak disukai.  

Baca juga : Resensi Buku Kaum Demokrat Kritis – Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskridho Ambardi 

Begitu juga dalam hal memilih menteri dan penasehat, pilihlah calon-calon menteri dan penasehat yang fokus terhadap kesejahteraan rakyat, yang tidak menilai manusia berdasarkan kelas-kelas sosialnya. Ia menganggap manusia sama dimata Allah SWT.  

Sang Imam berpesan pilihllah pemimpin yang dahulunya tentara, mengapa demikian? Karena para tentara memiliki kepribadian yang kuat, tidak gampang untuk dikuasai. Ia merdeka dari gangguan eksternal. 

Pilihlah hakim-hakim dan pegawai negeri dari orang-orang yang baik, yang luas pengetahuannya (atau tidak mudah dibingungkan oleh urusan yang rumit), tidak mudah dipancing emosinya oleh lawan, tidak berkeras kepala (atau bertahan) dalam kekeliruan, tidak segan kembali kepada kebenaran setelah mengetahuinya. Tidak tergiur hatinya oleh ketamakan. Tidak merasa cukup dengan pemahaman yang dangkal, tetapi ia berusaha memahami sesuatu dengan sedalam-dalamnya.  

Mereka yang paling hati-hati bila berhadapan dengan hal yang meragukan (tidak jelas). Yang paling patuh dan mendukung setiap argumen yang benar dan yang paling sedikit rasa kesalnya bila didebat oleh lawan perkaranya. Yang paling sabar menyelidiki semua urusan dan yang paling tegas setelah beroleh kejelasan tentang penyelesaiannya. 

Masyarakat 

Sosok pejabat dan pemimpin haruslah mengedepankan rakyatnya dibandingkan kepentingan pribadinya. Ia lebih memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Seperti memperhatikan kepentingan para pedagang dan tukang salah satunya. Kaum fakir dan kaum lemah.  

Pejabat dan pemimpin seharusnya mengikhlaskan ibadah dan menyantuni rakyat. Pemimpin pula selayaknya tidak menutup diri terhadap rakyatnya. Meluangkan waktu lebih banyak untuk mendengarkan keluhan rakyatnya. Sikap menutup diri terhadap rakyat akan menyebabkan rasa kesal dihati dan berakibat kurangnya pemahaman akan persoalan-persoalan yang dihadapi. 

Baca juga : Resensi Buku Jangan Bunuh KPK – Denny Indrayana

Jangan pulalah menolak seruan perdamaian yang datang dari musuhmu, selama hal itu diridhai Allah. Sesungguhnya perdamaian akan memberikan kemudahan (rehat) bagi tentara, mengurangi keresahan hatimu dan mendatangkan keamanan negerimu. Tetapi tetaplah waspada terhadap musuh-musuhmu yang telah berdamai denganmu, sebab ada kalanya mereka itu mendekatimu semata-mata demi memanfaatkan kelengahan. 

Penutup

Buku ini bisa dibaca untuk berbagai kalangan, karena isi buku yang tidak begitu tebal dan berisikan hal-hal yang ringan dan tentunya mudah untuk dibaca. semoga dengan membaca buku ini bisa membimbing kita menuju kepada pemerintahan yang ideal.

Written by Jari Telunjuk
Tukang jaga di jaritelunjuk Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *