Resensi

Resensi Buku Belajar Cara Belajar – Syarif Rousyan Fikri, Mohammad Ikhsan & Aditya Banuaji

Pernahkah kita bertanya tentang belajar cara belajar? Selama ini pembelajaran kita hanya fokus kepada hafalan semata, padahal banyak metode pembelajaran yang bisa...

Written by Jari Telunjuk · 3 min read >
Judul 		: Belajar Cara Belajar 
Penulis		: Syarif Rousyan Fikri, Mohammad Ikhsan & Aditya Banuaji
Penerbit	: Kepustakaan Populer Gramedia 
Halaman		: 168 
Belajar cara Belajar

Kata belajar mungkin sudah tidak asing terdengar ditelinga kita, di Indonesia sendiri belajar bahkan dimulai dari TK, sampai Kuliah. Ada dua pandangan jika kita membahas tentang belajar. Ada yang menganggap belajar hanya pada saat kita sekolah dan kuliah, cukup sampai situ saja. Ada juga yang menganggap belajar itu setiap saat. Karena hidup kita ini adalah bagian dari pembelajaran.

Tetapi pernahkah kita bertanya tentang belajar cara belajar? Selama ini pembelajaran kita hanya fokus kepada hafalan semata, padahal banyak metode pembelajaran yang bisa kita lakukan untuk memudahkan kita dalam belajar.

Buku belajar cara belajar ini merupakan rangkuman serial YouTube Learning yang dibuat oleh kanal  Hujan Tanda Tanya, yang bekerja sama dengan Google. Serial ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan belajar, mempertahankan keunggulan akademik, dan membangun kecakapan literasi.

Belajar Cara Belajar

Dalam buku ini penulis membagi belajar cara belajar dalam 5 langkah. Yang pertama adalah kenapa harus belajar cara belajar. Kedua,  tentukan apa tujuan yang diinginkan. Ketiga, pasang pola pikir untuk maju. Keempat, bangun sistem yang mendukung belajar. Kelima, gunakan teknik belajar yang pas.

Mengapa harus belajar cara belajar?

Di zaman yang penuh kecepatan dan otomatisasi ini menyebabkan pengangguran besar dimana-mana. Ditambah lagi di masa pandemi ini pengotomatisasian menjadi gencar, semua serba teknologi sehingga menyebabkan banyak orang-orang yang hanya mengandalkan fisiknya kesusahan dalam mencari pekerjaan.

Baca juga : Resensi Buku 30 Tips Baca – Adi Wahyu Adji

Herbert Gerjuoy seorang psikolog pernah berkata “yang buta huruf di abad ke-21 bukanlah yang tidak  bisa baca dan tulis, melainkan mereka yang tidak bisa: belajar, belajar meninggalkan, dan belajar kembali. Dan alasan lain mengapa penting belajar cara belajar karena “pekerjaan-pekerjaan yang paling tahan ancaman komputer adalah pekerjaan yang membutuhkan dua hal: Kecerdasan Kreatif dan Kecerdasan Sosial.. Untuk itulah mengapa cara belajar sangat penting bagi kelangsungan hidup kita.

Tujuan

Mengapa harus memiliki tujuan? Seorang psikolog  Stephanie Hooker berkata “orang yang punya tujuan tingkat stresnya lebih rendah dan gaya hidupnya lebih sehat”. Bahkan lebih lanjut Steve Taylor berkata “tanpa tujuan, orang lebih mudah merasa bosan bahkan gampang panik dan mengalami depresi. 

Memiliki tujuan sangatlah penting bagi kelangsungan hidup kita. Salah satu alasannya adalah kita tidak gampang terganggu oleh hal-hal yang bukan tujuan kita. Dengan adanya tujuan apa yang kita lakukan bisa tertata dengan baik.

Bagi kalian yang mengalami kesusahan untuk menemukan tujuan ada banyak buku-buku yang membahasnya. Salah satunya buku ikigai. Buku ini bisa menjadi rujukan bagi kalian yang kesusahan untuk menemukan tujuan. Yaitu dengan menemukan passion terlebih dahulu.

Pola Pikir

Sebagian dari kita memiliki mental kerupuk, mental-mental yang tidak ingin mencoba sesuatu hal yang baru. Ada sebuah ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan orang-orang seperti ini, buku yang berjudul Who Moved My Cheese? Bahkan bentuk animasinya juga banyak beredar  di youtube jika kalian masih belum terbiasa membaca.

Baca juga : 7 Rekomendasi Buku Filsafat untuk Menambah Pengetahuan

Hal yang pertama kita lakukan dalam membentuk pola pikir adalah keyakinan, seorang pengusaha bernama Richard Branson pernah berkata, jika seseorang menawarkan kamu kesempatan yang luar biasa tapi kamu tidak yakin bisa, bilang ya, kemudian belajar bagaimana melakukannya nanti!”

Salah satu Pola pikir yang harus kita terapkan ialah fokus pada apa yang bisa kita kendalikan? Sebagian dari kita banyak memusingkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan itulah yang menyebabkan kita selalu mengalami distraksi. Dan hindari sikap selalu berpikir positif, sehingga menyebabkan kita terkena toxic positivity. (adalah perilaku yang mendorong seseorang untuk berusaha keras berbuat dan berpikir positif hingga menekan emosi negatif keluar)

Membangun Sistem Pendukung dalam Belajar

Dalam belajar sangat penting untuk menentukan sistem sebagai pendukung dalam pembelajaran kita. Misalnya jika kita terlalu memaksakan diri untuk belajar setiap saat justru akan membuat kemampuan konsentrasi otak kita berkurang (Penelitian dari University of Urbana) Sehingga belajar memerlukan menu agar tidak berlebihan juga tidak kurang.

Ada salah satu menu yang bisa kita gunakan untuk mendukung aktivitas belajar kita dari buku 7 habit of Highly Effective People. Yaitu mengelompokkan aktivitas ke dalam 4 kuadran berdasarkan tingkat kepentingan dan kedaruratannya. 

Keempat tersebut adalah Kuadran I, Darurat Dan Penting. Kuadran II, Tidak Darurat Tapi Penting. Kuadran III,. Darurat Tapi Tidak Penting, dan Kuadran IV, Tidak Darurat Dan Tidak Penting. Untuk yang pertama, darurat dan penting inilah yang harus kita lakukan, yang kedua adalah tidak darurat tapi penting masuk dalam rencana. Ketiga, darurat tapi tidak penting, yang kita lakukan adalah mewakilkan kepada orang yang bisa atau yang kita percayai. Dan yang terakhir adalah tidak darurat dan tidak penting, ini penting untuk kita tinggalkan. 

Dan terakhir temukan mentor sehingga memudahkan langkah kita selanjutnya.

Gunakan Teknik Belajar yang pas

Ada banyak metode belajar yang bisa kita gunakan salah satunya dengan menghafal atau dengan cara memahami. Di buku ini dengan sangat rinci menjelaskan kedua hal tersebut dan metode cara belajar efektif. Tidak melulu segala hal harus kita hafalkan, lebih baik memahami apa yang ingin kita pelajari dibandingkan menghafalnya. Apalagi menghafal dengan sistem kebut semalam. 

Baca juga : Resensi Buku 21 Adab untuk Abad 21 – Yuval Noah Harari

Salah satu ukuran kita memahami atau tidak apa yang kita pelajari adalah dengan cara menjelaskan ulang kepada orang lain dengan gaya tulis atau cara penyampaian kita dengan menggunakan bahasa sederhana.

Inilah salah satu pembelajaran yang setiap hari para resentor lakukan dengan cara membaca buku, kemudian menuliskannya dan terakhir adalah memaparkannya. Pembelajaran yang mungkin bisa di coba sebagai salah satu metode untuk para anak murid. 

Dan yang terpenting dari itu semua adalah pembelajaran kita tidak akan mengalami perubahan atau peningkatan ketika kita tidak rutin melakukannya. Belajarlah sampai Anda merasa belajar itu merupakan bagian kewajiban bagi kalian. Islam pun menganjurkan kita untuk selalu belajar agar kita tidak cepat terpengaruh hal-hal yang membuat kita sengsara kemudian.

Written by Jari Telunjuk
Tukang jaga di jaritelunjuk Profile

One Reply to “Resensi Buku Belajar Cara Belajar – Syarif Rousyan Fikri, Mohammad Ikhsan & Aditya Banuaji”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *