Resensi

Resensi Buku Alasan Kita Rela Menderita – Dan Ariely

Buku ini membahas motif yang menggerakkan kita sehingga merasa antusias atas yang kita lakukan, alasan kita sangat terdorong untuk tetap mengerjakan tugas-tugas...

Written by Jari Telunjuk · 2 min read >
Alasan Kita Rela Menderita
Judul 		: Alasan Kita Rela Menderita 
Penulis		: Dan Ariely
Penerbit	: Bentang Pustaka 
Halaman		: 164 

Apa yang membuat kita rela bangun dipagi hari kemudian mandi dan pergi bekerja di kantor masing-masing? Lantas mengapa juga kita harus rela menambah jam kerja sampai malam hanya untuk bekerja? Adakah motivasi dibalik bangun paginya kita dan lembur diri kita?

Dibuku ini penulis memberikan kita penjelasan dengan berbagai penelitian yang ia lakukan untuk menemukan motivasi di setiap hal yang kita lakukan yang tentunya berkaitan dengan pekerjaan. Buku ini tidak hanya bisa dibaca oleh para CEO atau para bos-bos yang ada di perusahaan, bahkan sebagai warga yang awam pun juga cocok untuk membacanya.

Buku ini membahas motif yang menggerakkan kita sehingga merasa antusias atas yang kita lakukan, alasan kita sangat terdorong untuk tetap mengerjakan tugas-tugas yang di permukaan tampak dihargai.

Mengapa Manusia Selalu  ingin Menggapai yang sulit dan menantang?

Motivasi? Ini adalah awalan dari setiap apa yang ingin kita lakukan. Apa itu motivasi? Meriam-Webster dalam buku ini menjelaskan bahwa makna kata dari “Motivasi” adalah tindakan atau proses yang memberi seseorang alasan untuk melakukan sesuatu; juga kondisi bersemangat untuk bertindak atau bekerja. 

Baca juga : 7 Buku Rintik Sedu yang Selalu Digemari Remaja

Banyak hal yang bisa menjadi motivasi seseorang dalam bekerja atau bertindak dalam hidupnya, salah satunya adalah faktor ekonomi. Alasan kita bangun di pagi hari kemudian pergi kerja agar tetap memastikan isi dapur tidak kosong. Tetapi apakah alasan itu bisa membuat kita kuat untuk menjalani hidup, akankah kita tidak mengeluh terhadap pekerjaan yang kita hadapi, atau apakah kita tidak bosan bekerja dikarenakan selalu melakukan hal yang sama setiap harinya. 

Sebenarnya motivasi lebih dari itu, motivasi tidak dipicu oleh adanya imbalan eksternal yang sifatnya positif seperti lakukan ini, kemudian dapat itu. Karena ketika kita hanya mendasarkan motivasi kita hanya kepada uang semata bersiap-siaplah Anda akan hancur karena hal tersebut. Toh dalam bekerja kita butuh kebahagian bukan hanya pencapaian karir atau seberapa banyak saldo Anda di ATM. 

Alasan kita rela menderita

Simon Sinek juga menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Start With Why” bahwa dalam memulai segala sesuatu penting untuk menemukan “Why” (Mengapa). Mengapa Anda harus bangun pagi dan pergi bekerja atau hal yang lainnya.

Dalam artian ketika Anda telah menemukan “Why” nya Anda, Anda akan sangat kokoh dan tidak mudah goyah terhadap rintangan apapun. Semua tergantung terhadap pemaknaan Anda terhadap pekerjaan yang Anda kerjakan.

Salah satu contoh yang  bisa kita ambil dari buku ini adalah, ada seorang yang bekerja di bagian pembersihan alat-alat kesehatan, ia merasa bosan dan ingin rasanya keluar dari pekerjaannya. Kemudian salah satu keluarganya memberikan penjelasan bahwa pekerjaan yang Anda lakukan adalah pekerjaan yang paling mulia, yang bisa menyelamatkan banyak orang. Bayangkan jika Anda tidak membersihkan alat-alat kesehatan tersebut, berapa banyak orang-orang yang mungkin bisa kehilangan nyawanya. Temukanlah makna dari setiap yang Anda lakukan, dan sebagai orang muslim landasan awal yang harus kita tujukan adalah kepada Allah SWT.

Karena pada akhirnya kita akan menyukai tugas dan melakukannya karena mereka menikmati proses dan menemukan makna di dalamnya.

Mengantisipasi Musuh 

Bagian ini akan sangat tepat ditujukan hanya kepada para pendiri perusahaan dikarenakan bagian ini akan sangat penting untuk mereka ketahui. Sebagian pendiri perusahaan mungkin akan menganggap karyawannya hanya sebagai orang yang mereka pekerjakan saja. Mereka melakukan pekerjaannya dan mereka akan mendapat imbalannya. Ini tidak salah melainkan jika Anda ingin memiliki sebuah perusahaan Anda harus menghilangkan pemikiran seperti ini. 

Baca juga : Resensi Buku 12 Week Years – Brian P. Moran & Michael Lennington

Contohnya seperti ini silahkan Anda yang menentukan mana yang baik jika Anda seorang pendiri perusahaan. Ketika pekerjaan yang Anda berikan telah selesai dan kemudian Anda hanya memberikan imbalan dan selesai sampai situ saja. Dibandingkan Anda memberikan imbalan dan kemudian Anda memberikan  penghargaan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Dicontoh pertama Anda mungkin hanya sekedar menggugurkan kewajiban karena Anda telah mempekerjakan mereka. Berbeda dengan contoh kedua, di satu sisi Anda telah melakukan kewajiban Anda untuk memberikan upah kerja di sisi yang lain Anda memberikan penghargaan kepadanya yang membuatnya lebih senang.

Ketika kita lebih banyak menghargai orang lain secara tidak langsung memberikan rasa kepuasaan sendiri terhadap orang yang Anda berikan penghargaan, toh rasa terimakasih tidak memerlukan biaya yang begitu mahalnya  malah hal tersebut bisa kita lakukan kapanpun.

Penutup

Dibuku ini kita bisa banyak menemukan kisah-kisah dari penelitian yang penulis lakukan. Buku ini bisa membuka pikiran kita tentang besarnya pengaruh apresiasi kepada orang lain yang justru dapat memberikan kita juga Feedback yang baik. Baik itu dalam lingkup perusahaan ataupun komunitas atau bahkan keluarga Anda. Dan bagi Anda yang merasa bosan pada pekerjaan Anda saat ini cobalah temukan makna dari pekerjaan yang Anda lakukan, seberapa besar pengaruh dan manfaatnya pekerjaan yang Anda lakukan sekarang. Dan tidak lupa pula jangan lupa bersyukur. Rasa syukur akan membuat Anda tidak terjerumus kepada keegoisan.

Written by Jari Telunjuk
Tukang jaga di jaritelunjuk Profile

One Reply to “Resensi Buku Alasan Kita Rela Menderita – Dan Ariely”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *