Penulis novel sastra Indonesia terbaik adalah para sastrawan terkenal Indonesia yang selalu membuat karya luar biasa bahkan sampai dikenal oleh banyak orang di dunia. Dunia sastra Indonesia selalu menghadirkan penulis-penulis luar biasa tanah air yang karyanya selalu best seller.
Bukan mengangkat kisah biasa, karya penulis terkenal Indonesia biasanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah Andrea Hirata yang mengangkat kisah tentang pendidikan di Pulau Sumatera.
Novel Sastra Indonesia Terbaik
Membaca buku-buku sastra Indonesia akan membawa dampak baik bagi masyarakat Indonesia agar semangat membaca bisa meningkat. Mengingat Indonesia masih berada di posisi terendah untuk minat membaca.
Laskar Pelangi – Andrea Hirata
Laskar Pelangi adalah karya pertama Andrea Hirata yang berhasil membawa namanya keliling dunia dan diterjemahkan ke beberapa bahasa. Laskar Pelangi menceritakan tentang kehidupan pendidikan di Indonesia yang masih terbelakang di wilayah pedalaman.
Wilayah tersebut ada di Belitung, sebuah pulau di ujung Sumatera yang tidak mendapatkan pendidikan layak. Padahal anak-anak yang disebut sebagai Laskar Pelangi adalah anak-anak cerdas dan berani memiliki impian tinggi.
Hanya saja, nasib tidak berpihak pada mereka sehingga mereka mengalami kesulitan ekonomi. Novel trilogi Laskar Pelangi yang terbit pada Juni 2012 ini juga sudah difilmkan dan bisa ditonton di platform streaming online.
Baca juga : Fantasi Petualangan Don Quixote, Novel Modern Pertama di Dunia
Sekolah tempat Laskar Pelangi adalah sekolah yang terkena dampak tambang di Belitung sehingga masyarakat sekitar harus hidup dalam garis kemiskinan. Rata-rata orang tua di Belitong hidup sebagai pendulang timah.
Namun, ada yang menarik yaitu murid bernama Lintang yang disorot dalam novel ini. Lintang adalah anak sulung, laki-laki, dan hidup di pesisir tetapi dia sangat cerdas. Awalnya dia ingin membantu orang tuanya saja yang bekerja menjadi nelayan.
Namun, Ayahnya ingin Lintang menempuh pendidikan. Akhirnya anak pesisir itu menempuh jarak yang amat jauh dari rumahnya, harus melewati hutan menuju sekolah dan dilakukan setiap hari.
Orang-Orang Bloomington – Budi Darma
Rekomendasi novel sastra Indonesia terbaik berikutnya adalah Orang-Orang Bloomington karya Budi Darma yang juga bisa dibaca oleh pecinta buku. Buku yang terbit pada tahun 2016 ini memiliki jumlah halaman sebanyak 305 halaman.
Orang-Orang Bloomington adalah sebuah buku antologi yang berisi tujuh cerita pendek mengenai kehidupan masyarakat Bloomington. Di buku ini, pembaca akan diajak untuk menyelami semua kisah kehidupan bermacam-macam manusia.
Setiap kisah disajikan dalam sudut pandang pertama mengenai kehidupan masing-masing tokoh entah sedih, haru, bahagia, bahkan kelam. Tentunya ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dari ketujuh kisah tersebut.
Baca juga : 7 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Paling Menarik
Kisah pertama adalah tentang Laki-Laki Tua Tanpa Nama yang bercerita tentang seorang pria tua yang tinggal di loteng milik Ny. Casper. Pria tua tersebut bercerita bahwa dirinya adalah tentara perang dunia kedua yang selamat.
Pria tua tersebut sering bermain-main di loteng tersebut sambil membidik-bidik pistol ke tanah. Bagi orang yang melihatnya, pria tua tersebut memang tampak sangat kesepian dan tidak mau berteman dengan siapapun.
Aroma Karsa – Dee Lestari
Adapun novel sastra Indonesia terbaik berikutnya adalah karya Dee Lestari yang tidak kalah fenomenal yaitu Aroma Karsa. Novel yang terbit pada tahun 2018 ini memiliki tebal 724 halaman dengan sampul berwarna putih dan diterbitkan oleh Penerbit Bentang Pustaka.
Sebagian pembaca mengatakan bahwa buku ini sangat sulit untuk dideskripsikan dan belum tentu semua orang bisa “mencium” aromanya ketika membaca buku Aroma Karsa ini. Tidak hanya itu, Dee memang sudah tertarik dengan aroma sejak lama.
Sehingga ia memutuskan untuk menulis Aroma Karsa dengan melakukan riset mendalam seperti karya-karya lainnya yaitu Filosofi Kopi. Walaupun jumlah halamannya tebal, tetapi banyak orang tertarik membaca novel ini.
Berkisah tentang Jati Wesi yang merupakan anak yatim piatu dan tumbuh di wilayah Bantar Gebang. Jati tinggal bersama dengan ayah angkatnya yang hanya memanfaatkannya bernama Nurdin.
Si Hidung Tikus adalah julukan dari Jati Wesi yang memiliki kemampuan penciuman melebihi orang normal. Bahkan Jati bisa mencium aroma yang tidak bisa dicium oleh manusia lainnya.
Akhirnya ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Raras Prayagung yang memiliki nama bernama Tanaya Suma dengan kemampuan sama seperti Jati.
Pulang – Leila S. Chudori
Pulang karya Leila S. Chudori adalah novel sastra Indonesia terbaik yang tidak kalah terkenal dari Laut Bercerita. Novel Pulang diterbitkan ulang yang keempat pada tahun 2013 dan memiliki tebal halaman mencapai 461 halaman.
Pulang berkisah tentang para buronan politik yang sedang berkelana dari satu negara menuju negara lainnya hingga kemudian mereka semua tiba di Prancis. Saat itu suasana politik sedang tidak karuan di tahun 1965 setelah terjadi pemberontakan PKI.
Baca juga : 7 Novel Detektif Terbaik Sepanjang Masa
Dimas adalah salah satu tokoh yang diceritakan dalam buku ini adalah seorang wartawan di sebuah kantor Berita Nusantara yang juga terkena pengaruh dari pemberontakan PKI tersebut.
Dimas terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan, seperti ketika mendengar temannya berbicara tentang ideologi, Dimas malah bersifat akomodatif. Buku ini cocok dibaca oleh pembaca yang ingin tahu bagaimana kisah kehidupan Indonesia zaman dulu.
Sunyi dan Minuman Keras – Sapardi Djoko Damono
Pernahkah merasa kesepian di tengah keramaian? Kalimat ini sangat cocok untuk novel Sunyi dan Minuman Keras karya Sapardi Djoko Damono. Novel dengan sampul warna biru ini bercerita tentang seorang penulis sukses dan terkenal bernama Rara.
Rara selalu hidup di dunia maya, di antara para pengikutnya yang selalu mengirimkan komentar, emoji, dan menyukai karya-karyanya. Namun, Rara merasa kesepian dan yang menjadi teman adalah isi kamarnya.
Sampai suatu hari, Rara berkenalan dengan seorang dari dunia maya yang mampu mengisi rasa sepi di hatinya. Rara sering bertukar cerita dengan orang itu dan merasa nyaman sehingga ingin menghampirinya.
Novel ini sangat tipis dan menggunakan bahasa khas Eyang Sapardi Djoko Damono. Menggunakan kalimat yang membuat pembaca perlu berpikir ulang untuk memahami apa maksudnya.
Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan
Cantik Itu Luka adalah novel sastra Indonesia terbaik yang tidak kalah terkenal karya Eka Kurniawan. Cantik Itu Luka menjelaskan tentang bahwa paras cantik tidak selalu membawa kemudahan, bahkan bisa menjadi sumber masalah.
Berkisah tentang perempuan bernama Dewi Ayu yang merupakan keturunan Belanda – Jawa sehingga memiliki paras rupawan. Ia kemudian melahirkan putri yang sangat cantik namun merasakan nasib buruk seperti Dewi Ayu.
Bagaimana keganasan para lelaki terhadap wanita cantik digambarkan secara jelas dalam novel ini. Lalu pada putri bungsunya, ia berharap memiliki wajah buruk rupa agar tidak merasakan nasib yang sama.
Ayat-Ayat Cinta – Habiburrahman El Shirazy
Terakhir adalah Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy yang berkisah tentang percintaan dalam Islam yaitu seorang mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Mesir yang bernama Fahri.
Ia tinggal di sebuah flat sederhana dengan keempat temannya dan sewaktu bepergian dengan metro ia bertemu dengan perempuan bercadar bernama Aisha. Aisha adalah gadis Jerman yang sedang menempuh pendidikan di Mesir.
Tentu saja kisah Ayat-Ayat Cinta yang mengusung tema mengenai pengalaman manusia. Ada banyak emosi yang diceritakan dalam buku ini sehingga membuat pembaca betah membaca sampai habis. Membaca novel sastra Indonesia terbaik di atas akan menambah wawasan mengenai dunia pendidikan, hubungan romansa dalam Islam, dan pelajaran kehidupan lainnya. Selain itu, membaca novel juga dapat meningkatkan kreativitas pembaca.
3 Replies to “7 Rekomendasi Novel Sastra Indonesia Terbaik, Selalu Best Seller”